Perkenalkan aku adalah Rachel usiaku tahun ini tepat 33tahun, kalau ditanya aku sudah menikah/ memiliki anak tentu aku belum memiliki keduanya. Aku orang yang sangat memimpikan karir dan masa depan tentunya. Di mata orang aku adalah orang sempurna. Aku memiliki rumah mewah, mobil, dan unit apartemen. Aku tipe yang selalu melaksakan semuanya secara sempurna hingga tidak ada waktu untuk mencari laki-laki. Namun, tak sedikit orang juga yang membenciku dan menganggapku sombong hanya karena aku hobi mengupload foto Ketika sedang bertemu temanku di coffee shop maupun restoran mahal.
Aku adalah wanita hebat lulusan universitas terbaik di dunia, tidak hanya sarjana aku juga kuliah pasca sarjana disana. Aku mendapatkan predikat cumloude dengan ipk mendekati sempurna 3,89. "Ahh betapa sempurnanya hidupku" gumamku dalam hati. Namun benar apa kata orang jaman dahulu jangan pernah merasa puas hati Ketika km merasa puas maka hal buruk akan mendatangimu.
Dan benar saja Di bulan ini tepatnya juli pertengahan bulan dimana aku mengalami kegagalan. Kegagalan ini dimulai Ketika aku memegang kendali project keuangan perusahaan. Dimana yang awalnya system ini baik2 saja ternyata bisa terkena virus hingga perusahaan merugi trilliunan rupiah. Impact dari kegagalan ini adalah selain biaya ganti rugi yang besar hingga pemutusan hubungan kerja dengan satu unit karyawan yang bekerja dibawahku. "sial!! Bagaimana bisa ini terjadi" gumamku, aku orang yang begitu sempurna hingga kelolosan hal seperti ini.
Aku begitu depresi, sangat depresi dengan kegagalan ini. Hingga akhirnya manager keuanganku yang mecoba menenangkanku berkata "bu bagaimana kalau kita semua melakukan perpisahan terkhir?" aku terkaget dan menjawab"bagaimana bisa kamu berkata seperti itu? Kita semua ini gagal" teriakku. "sudahlah bu meskipun kita membela diri pun percuma perushaan tidak mau tau mereka hanya mencari kambing hitam alih2 mempertahankan perusahaan" kata managerku, "iya nih chel, udahlah yuk kita ajojing" sahut sahabatku yang berusaha mencairkan keadaan.
Akhirnya kami pergi di sebuah pub terbesar di kota S. kami minum banyak sekali alcohol sembari menanggis, marah dan kecewa. Hingga akhirnya waktu menunjukkan pukul 1 malam dan kamipun pulang. Beberapa temanku langsung turun kebawah dengan mencari taksi, tinggal aku sama leony sahabatku
"udahlah cel ga usah disesali Namanya hidup kan up n down"…
"iyaa iyaa" sahutku,
" eh leony aku naik keparkiran dl ya charger ku ketinggalan dimobil soalnya"…
"besok ajalah cel, charger doank km uda mabok banget tuh mana parkirannya di lt paling tinggi lo ntar kamu kenapa2"….
"ahh kaya ga tau aku aja kan aku ga sekali 2x kayak gini, km tunggu dibawah ya?" jawabku
"kan ini beda case cel, tapi okelah aku tunggu di bawah ya" ucap leony sambal jalan sempoyongan menuju lift
"hati2" sambil aku tersenyum tipis dan air mataku perlahan jatuh kepipiku
Lalu Aku berjalan menyusuri Lorong yang gelap, aku menangisi kegagalanku. Sungguh itu dapat mengguncang hidupku. Hingga akhirnya Kegagalan itulah yang membuatku meninggal secara mendadak karena aku mabuk berat dan tanpa kusadari melompat dari Gedung yang memiliki 100 lantai.
"Apakah aku akan berakhir seperti ini? Apakah hanya ini yang bisa kulakukan?" gumamku dalam pikiran sembari berurai air mata.
brak!!! tepat didepan mata leony dy melihatku bersimbah darah. aku melihatnya dia menangis histeriss dy berteriak sekencang kencangnya "rachellllll tidak!!!!!", namun aku sudah tidak bisa bergerak hanya bisa menatapnya. semakin lama kesadaran ku mulai hilang semuanya gelap.... sangat gelap....