"Kamu setuju ga Gina sama Rafli?" tanya ibunya Gina ke sang suami.
"Setuju-setuju aja sih. Kalau mereka bahagia, pasti dukung tapi tetap harus lewat proses seleksi dulu dong."
"Gimana cara nyeleksinya? Ada tes main bola?" tanya sang istri serius sedikit bercanda.
"Ya enggak lah, sayangku cintaku."
"Terus gimana, sayang?
"Pertama dan utama.. Kita harus tes dulu shalat sama mengajinya. Kalau itu lolos, baru lanjut babak berikutnya."
"Apa babak berikutnya?"
"Ya kita tanya-tanya sewajarnya calon mertua ke calon menantu."
"Oh, gitu. Tapi, kok bilangnya sudah calon menantu? Ga dibiarin pacaran aja dulu?"
"Ga usah lah. Ngapain. Buang-buang waktu saja. Kalau memang mereka sekarang ada hubungan, lebih baik segera menikah."
"Tapi, kayaknya mereka ga ada hubungan apa-apa. Kemarin itu si Bulan cuma isengin Gina sama Rafli."
"Ya ngapain dibahas atuh, sayang."
"Ya gapapa, cuma pengen bahas aja sama pengen tau gimana sih caranya kamu nanti kalo nyeleksi mantu buat Gina."
"Kalau kamu gimana, sayang?"
"Hm.. Kalau aku sih ikut kamu aja, sama mungkin juga nanti aku mau selidiki diam-diam gimana kelakuan calonnya Gina di rumahnya sama di luaran sana. Setuju ga, sayang?"
"Setuju banget. Aku juga nanti bantu kamu."
"Baguslah kalau begitu, sayang."
"Terus Gina sekarang dimana, sayang?"
"Jalan sama teman-teman geng SMAnya."
"Rame-rame?"
"Yang aku lihat sih ada empat orang, sayang."
"Gina bilang tidak mau jalan kemana?"
"Tidak. Tapi, palingan ke mall."
"Bilangin jangan kemalaman pulangnya."
"Iya, sayang. Nanti aku chat Gina kalau jam sembilan belum pulang."
***
Klub Glory United FC asuhan Coach Feri, ayahnya Gina, akan melakoni pertandingan keduanya di Liga besok mulai jam setengah lima sore.
Pertandingan kali ini mereka menantang klub yang berhasil menempati posisi kedua klasemen Liga Satu musim lalu. Sang lawan juga akan menjadi salah satu dari tiga klub yang mewakili Indonesia berlaga di pentas Liga Champions Asia musim ini. Coach Feri dan anak asuhannya sadar betul lawan mereka bukanlah tim yang akan mudah ditaklukkan.
"Kami akan mengerah semua tenaga demi meraih kemenangan besok meskipun kami sangat paham lawan kami salah satu tim terkuat di Liga musim lalu dan juga musim ini. Saya sangat percaya dengan kemampuan para pemain saya," ujar Coach Feri saat konferensi pers sehari sebelum laga.
***
Pertandingan kali ini, Gina ditugaskan menjadi salah satu anggota tim medis yang mendampingi tim dari pinggir lapangan. Sementara itu, Bulan dan Rafli kembali menyaksikan pertandingan di tribun VVIP stadion. Ibu Dinda, ibunya Gina memutuskan untuk menonton dari rumah saja. Sembari menonton, tentu sang istri senantiasa mendoakan kemenangan untuk tim asuhan suaminya.
Pertandingan berjalan dengan tempo sangat cepat di lima belas menit pertama. Tim tamu terus menggempur tim tuan rumah. Beruntung sang kiper masih tangguh menyelamatkan gawangnya dari kebobolan.
Mulai menit keenam belas hingga akhir babak pertama, kedua tim saling berbalas serangan. Beruntung, kedua kiper masih fokus menghalau setiap peluang dari lawan masing-masing.
***
Saat jeda babak, Bulan kembali beraksi iseng ke bosnya, Rafli Faris. "Kak Rafli.. Kak Gina cantik banget ya meskipun dari jauh kayak gini," ucap Bulan.
"Iya dia memang cantik, kan perempuan. Terus kenapa, dek?" respon Rafli.
"Kakak ga tertarik sama Kak Gina? Kakak lihat kan tadi, Kak Gina cekatan dan elegan banget tadi pas nolongin pemain?"
"Iya kan emang tugasnya Gina seperti itu dek."
"Iya tau, kak. Tapi.. Kakak ga tertarik apa sama Kak Gina? Tapi, moohon maap sebelumnya kalau kakak sudah punya pacar."
"Aku belum punya pacar. Tapi, aku ke Gina itu biasa aja. Aku sama dia ga dekat. Chatan juga masih sebatas hubungan kerja."
"Kakak mau ga dekat sama Kak Gina? Kalau mau, nanti Bulan coba bantu."
"Ga usah lah, dek. Gina juga pasti tidak mau."
"Tapi, kakak mau, kan?"
"Hm.. Sudah, sudah.. Tidak usah dilanjut bahas itu. Lebih baik sekarang kita fokus saja nonton babak kedua."
"Iya, iya, kak."
Pertandingan babak kedua pun dimulai. Berbeda dengan babak pertama, lima menit awal kali ini berlangsung dengan tempo sedikit agak lambat.
Pertandingan mulai kembali tinggi intensitasnya ketika pergantian pemain dilakukan oleh tim tuan rumah. Dua pemain pengganti itu memberikan efek sangat positif ke permainan tim. Puncaknya, mereka bahu membahu menciptakan gol pertama bagi tim tuan rumah pada menit ke tujuh puluh satu.
Tim tamu tidak tinggal diam. Mereka terus menyerang untuk mengincar gol penyama kedudukan. Namun, pertahanan klub Glory United FC solid dan disiplin hingga pertandingan berakhir. Tim tuan rumah pun menang dengan skor tipis 1-0 dan berhasil mengemas tiga poin. Semua pemain, staff kepelatihan, dan suporter seisi stadion bersorak gembira.
***
Sehabis pertandingan, Gina dan Bulan pergi makan malam di restoran favorit mereka. Bulan tadi sempat mengajak Rafli untuk ikut bersama mereka tapi si bos tidak bisa karena ada syuting program tv.
Setibanya di restoran, kedua dokter yang sedang naik namanya di dunia persepakbolaan tanah air itu memesan makanan dan minuman kesukaan mereka masing-masing. Sambil menunggu pesanan, mereka membahas soal pertandingan tadi. Tak hanya itu, mereka juga membicarakan apa yang terjadi antara Bulan dan Rafli tadi.
"Kak Gina.. Bulan tadi pas nonton kan duduk di sampingnya Kak Rafli. Kak Rafli tadi tuh muji-muji Kak Gina terus lho."
"Jangan suka ngarang cerita, dek. Kak Rafli tuh orangnya cuek banget, ga mungkin kayak gitu."
"Beneran, kak. Tadi itu Kak Rafli bilang Kak Gina itu tetap kelihatan cantik terus elegan banget tadi pas nolongin pemain."
"Aduh.. Tambah kentara cerita bohongmu, dek."
"Serius ini, kak. Kalau ga percaya, coba tanya aja langsung ke Kak Rafli. Cie.. Cie.."
"Apaan sih, dek. Makin hari makin ga jelas."
"Percayalah padaku, kak."
"Sudah, dek. Kita bahas yang lain saja."
Tidak lama kemudian, mereka menyantap pesanan mereka. Setelah itu, mereka bergegas pulang karena waktu menunjukkan sudah hampir jam sepuluh malam.
***
Keesokan harinya, Gina dan Bulan tidak masuk kerja. Gina mendapatkan libur sehari karena telah bertugas saat pertandingan kemarin sore. Sementara itu, Bulan harus mengantarkan ayahnya ke rumah sakit.
Rafli juga tidak bisa ke kantor karena ada syuting menjadi narasumber di salah satu channel Youtube media olahraga terbesar di tanah air. Selesai syuting, Rafli baru membaca chat dari Gina yang telah terkirim sejak tiga jam yang lalu.
"Maaf, kak. Kalau tidak mengganggu, ada yang mau saya tanyakan," isi chat Gina.
"Maaf baru balas. Baru selesai syuting. Ada apa ya, dok?" respon Rafli.
"Betul kemarin kakak nonton sama Bulan di tribun VVIP?"
"Iya betul. Kenapa, dok?"
"Maafin Bulan ya, kak, kalau dia ada iseng lagi kemarin. Soalnya dia kemarin malam ada cerita sesuatu."
"Emangnya Bulan cerita apa, dok?"
***