Hari ini adalah hari pertamaku masuk SMA, entahlah...aku merasa tidak baik-baik saja. Aku paling tidak suka berbaur dengan orang baru yang sok baik. Yahh...alasan mereka baik pada ku hanya karena aku anak orang kaya gak lebih dari itu
Tringgggg
Tepat saat aku menginjakkan kaki ku di kelas MIPA 1 lonceng pun berbunyi, ku tatap sebentar sekurumunan orang di dalam kelas itu tatapan mereka semua tertuju pada ku. Ku alihkan pandangan ku ke arah depan dan aku berjalan menuju meja paling belakang di pojok kiri. Ku tarik bangkunya dan ku letakkan tas ku di atas meja, ku rebahkan kepala ku di atasnya
"Selamat pagi semuanya" ucap seorang guru yang baru saja datang
Kubangkitkan kepala ku dari sana dan menatapnya
"Selamat pagi Bu..." ucap sebagian murid di kelas itu
Aku hanya diam dan menatapnya saja tanpa berkata sedikitpun
"Perkenalkan nama Ibu, Emi Widyono Kusuma Sari, panggil aja Bu Emi. Ibu adalah wali kelas kalian. Hari ini kita hanya perkenalan dan tidak belajar, besok baru dilaksanakan belajarnya" ucap Bu guru itu menjelaskan
"Yess...gak belajar" ucap seorang pria di depan meja ku
"Siapa tadi itu yang bicara?" ucap Bu Emi
"Itu Bu, yang di samping dinding" ucap salah seorang perempuan yang duduk paling belakang di pojok kanan sambil mengarahkan jarinya pada pria itu
"Apaan sih lo" ucap pria itu
"Apa lo?" ucap perempuan itu tak mau kalah
'Ada-ada saja mereka ini, mungkin jodoh, haha' ucap ku dalam hati dan kedua sudut bibir ku terangkat
"Sudah-sudah...baru pertemuan pertama kok malah berantem" ucap Bu Emi
"Bu Emi...kenapa gak belajar aku gak suka kalau gak belajar...belajar ya Bu..." ucap seorang perempuan berparas imut dan lucu merengek minta belajar
'Ya ampun...aneh nih orang, bukannya seneng dia malah mau nangis'
"Tapi kita hari ini gak belajar dulu sayang...besok baru belajar"
"Yahh Ibu..." ucapnya sambil menangis
"Aduhh..aduhh..jangan nangis dong..kalau kamu mau belajar nanti ke kantor aja..nanti Ibu yang ajarin" ucap Bu Emi menenangkan anak itu
"Dasar cengeng, dimana-mana itu...orang suka kalau gak belajar, lah dia...nangis...idihhh malu-maluin" ucap pria yang ada di depan meja ku
"Aduh..aduh..kamu itu kenapa sih?" ucap Bu Emi tertuju pada pria itu
"Maaf Bu..maaf"
"Ya sudah...ayo kita mulai perkenalannya ya, dimulai dari depan ya" ucapnya sambil tersenyum
"Kita perkenalan nama dulu ya...kalau udah selesai semua baru kasih tau ibu apa cita-cita kalian"
"Iya Bu..." ucap sebagian murid yang ada di kelas
Perkenalan nama pun di mulai aku hanya sekilas-sekilas saja memperhatikan mereka-mereka yang maju kedepan tak satu nama dari mereka yang berhasil ku ingat, karena bagi ku itu tidak penting
Tiba saatnya giliran aku yang memperkenalkan nama, ku langkahkan kaki ke arah depan papan tulis putih bersih itu. Ku balikkan badan ku dan ku perkenalkan nama ku
"Perkenalkan nama ku Aurelia Salsabila" ucap ku santai di depan sana tanpa senyum sedikitpun
Tak ku hiraukan lagi meraka dan berjalan menuju tempat duduk ku
"Sekarang saat nya memberitahu cita-cita kalian ya..."
"Iya Buu..." kalian sudah tau siapa saja yang menjawab
Berbeda dengan kali ini satu cita-cita dari mereka berhasil ku ingat
"Sekarang giliran Aurel, apa cita-cita kamu Rel?"
"Jadi istrinya Bang Shan, Bu" ucapku santai pada guru itu
^Ahahahahahaha^ semua murid di kelas itu serempak tertawa
"Diam semuanya! Aurel...apa tidak ada cita-cita selain itu nak?" ucap Bu Emi pada ku
"Gak ada Bu" ucap ku masih santai
"Aurel...dengarkan Ibu cita-cita adalah sesuatu yang kita inginkan agar kita sukses dan meraih kebahagiaan dari cita-cita tersebut" ucapnya menjelaskan
"Saya bahagia Bu, kalau jadi istrinya Bang Shan"
"Aurel! apa kamu tidak tau cita-cita itu seperti apa?" ucapnya sedikit berteriak
"Saya tau kok Bu"
"Diam kamu!" ucapnya makin keras
"Bu Emi, dia itu emang rese Bu gak mau kalah bicara sama orang, walaupun orang itu lebih tua dari dia, gada akhlak Bu" ucap seorang perempuan yang dulu satu kelas dengan ku saat SMP
"Kamu juga diam!"
"Iii...iya Bu.."
"Ya sudah...Ibu ke kantor dulu ya..ingat! jangan ribut"
"Bu Emi...saya ikut Ibu ke kantor yaa..." ucap perempuan berparas imut dan lucu itu
"Iya nakk..ikut aja"
Pandangan ku tertuju pada perempuan berparas imut dan lucu itu
"Heyy!" ucap seseorang sambil menggebrak meja ku
Aku terkejut dan ku tatap orang itu..huhh ternyata..
Si pria di depan meja ku. Ku kerutkan kening ku pertanda aku menanyakan apa tujuannya menggebrak meja ku.
"Eh lo aneh banget sih, cita-cita masa gitu? Tapi gak papa sih, cita-cita gue gak kalah aneh kok dari pada lo" ucapnya seakan-akan bercerita pada ku
Aku hanya diam, menatapnya dan mendengarkan apa kata dia. Eh gak di sangka
"Lo mau gak temenan sama gue? gue udah lama tau cari temen yang satu server sama gue" ucapnya sambil mengulurkan tangan
Aku tetap diam dengan kening berkerut menandakan aku bingung dengan tingkah laku orang ini
"Ya ampun! Nih cewek kebangetan ya!" ucapnya sembari berdiri dan menarik tangan ku yang ada di bawah meja dan berkata
"Lo mau atau gak mau, gue tetap mau temenan sama lo! Liat aja gue bakal ikutin terus kemana aja lo pergi" ucapnya ngegas dong
Valid no debat sih! ni orang emang satu server banget sama aku, orang mau apa enggak ya terserah aku
"Ok, gue terima pertemanan kita" ucap ku dengan muka yang masih datar
"Wuhuuu! Akhirnya setelah sekian lama gue cari-cari dapet dong" ucapnya sambil teriak
Seketika semua orang yang ada di kelas menatap kami
"Apa lihat-lihat! Kepo aja lo pada!"
Aku tersenyum tipis ke arah dia
"Lo ngapain juga senyum-senyum hah!?"
"Apaan sih" ucap ku kesel dan memalingkan muka ku ke arah jendela
"Becanda ngell, jangan marah ya"
"Gak marah kok gue"
"Ya udah lah ya, nanti pulang sekolah ke cafe yuk" ajaknya
"Terserah"
***
Sesampainya di cafe kami turun dari mobil mewah milik Fendy, aku gak nyangka sih ni anak ternyata kaya juga ya. Emang bener sih dia satu server banget sih sama aku
Baru turun dari mobil, cewek-cewek pada mampir dong
"Ih Fendy sekarang udah punya pacar ya?" ucap salah satu dari 5 cewek yang mampir
"Bukan lah! Lo pikir gue mau pacaran sama dia, enggak lah"
Aku mah diam aja gak perduli, toh dia juga bukan tipe ku
"Ihhh ayang Fendy jahat! Kok sekarang bisa bawa cewek di mobil?" ucap cewek berparas imut
"Ihh.. ngapain lo manggil-manggil gue ayang! Lo pikir gue pacar lo?"
Aku gak perduli sama mereka, aku nyender di pintu mobil sambil silangin kedua tangan di bawah dada. Mereka masih lanjut debat dong, tapi seketika
Byurrr
Cappucino yang ada di tangan salah satu cewek itu, mampir di wajah ku.