Daffa berkali-kali mengecek ponsel nya berharap sang kekasih sudah membalas pesan yang terakhir ia kirim. Namun ternyata Jelita belum juga merespon pesan tersebut.
Daffa mengira bahwa sang kekasih mungkin saja marah kepadanya. Oleh sebab itu, Daffa langsung berinisiatif menelpon ke nomor Jelita.
Lelaki bermata sipit itu duduk di ruang utama rumah nya sambil menyalakan televisi yang menggantung di dinding, namun bukan untuk ia tonton melainkan untuk menemani nya yang tengah duduk sendirian di ruangan tersebut.
"Jelita kemana sih? Kok gak angkat-angkat telpon Gue?" Pungkas Daffa kesal.
"Apa Gue samperin lagi ke rumah nya? Ah! Masa iya setiap kali Jelita gak angkat telpon Gue, Gue harus ke rumah nya?" Daffa mengacak-acak rambut nya sendiri.
Tubuh tinggi nya ia rebahkan di atas sofa panjang menghadap ke arah televisi yang sama sekali tidak ia tonton.