Gadis di samping nya menarik nafas panjang disusul air mata yang semula menggenang di ujung mata tiba-tiba sekarang sudah turun di kedua pipi yang memerah. Jelita sadar bahwa ia sudah menjadi anak yang egois sehingga membuat ibu nya sendiri merasa terbebani untuk mengambil keputusan besar di hidup nya meskipun hal tersebut jelas-jelas akan membuat nya bahagia.
"Lo harus bisa menghargai keputusan nyokap Lo demi kebahagiaan nya." Daffa mengelus kepala Jelita layak nya seorang ayah yang tengah menasehati putri nya.
Jelita mengangguk pelan, "Gue bakal belajar, makasih ya Daff."
"Sama-sama." Jawab Daffa sembari tersenyum.
Kedua nya melanjutkan untuk menghabiskan makanan masing-masing.
Jelita yang mulai merasa lebih baik kembali tersenyum dan berbincang seperti biasanya dengan Daffa.
---
"Kemarin waktu Gue pulang dari rumah Lo, ternyata Lolly ada di rumah Gue."
Jelita menoleh, "Lagi ngapain?." Tanya gadis itu penasaran.
"Ikut Mas Candra ngapelin Mbak Nadya." Sahut Daffa kemudian.
