Lelaki bermata sipit dan bibir yang memerah karena cuaca dingin di sekitar tempat tersebut bangun kemudian berjalan ke arah tenda milik nya sembari memasukan kedua tangan ke dalam saku jaket nya.
Sesampai nya di depan tenda, ia tidak lupa melepas sepatu milik nya untuk kemudian melanjutkan sesi tidur nya.
Waktu sudah menunjukan pukul setengah satu malam. Tidak ada satupun teman sekelas nya yang berada di luar terkecuali ia dan Jelita yang baru saja saling adu mulut karena pernyataan Jelita yang diluar nalar tersebut.
Aldo, Ridho dan Betrand terlihat tertidur pulas di dalam tenda nya dengan posisi saling tumpuk.
Daffa terkekeh melihat posisi tidur ketiga rekan nya yang lucu.
Lelaki itu pun merebahkan diri di jajaran paling ujung di dekat pintu keluar. Ia meletakan kedua tangan nya sebagai pengganti bantal nya yang sudah di ambil alih sahabat nya.
