Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Cinta Terhalang Oleh Prasangka

🇮🇩dellya_adella
--
chs / week
--
NOT RATINGS
3.1k
Views
Synopsis
Kisah cinta seorang anak Ustadz dan seorang perempuan yang baru beberapa tahun mengenal Islam secara mendalam. Mereka saling mencintai, tetapi tidak tahu akan hal itu. Mereka selalu merasa bahwa cintainya bertepuk sebelah tangan, padahal tidak. Apakah mereka akan tahu akan hal itu?. Ikuti terus ceritanya, supaya kalian tahu apa yang akan terjadi.
VIEW MORE

Chapter 1 - Cerita Ku Tentang Mu Dan Awal Aku Bertemu Dengan Dia

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...nama ku Nashwa, aku seorang santri wati di ponpes Al-Jannah, dulu aku tidak tau banyak tentang Islam. Tapi setelah aku sudah menginjak umur 14 th, teman ku sejak kecil yang bernama Azizah dia terlebih dahulu mempunyai banyak ilmu tentang Islam. Sejak aku kelas 2 MTsN aku belajar banyak hal tentang Islam dengan dia, dia yang selalu berusaha membawa ku ke jalan-Nya, dia salah satu teman yang aku merasa bersyukur memilikinya. Sampai ketika kami sudah lulus sekolah MTsN dia dan aku sekolah di ponpes Al-Jannah, kami mondok di sana dan kami satu kamar

Pada suatu hari aku dan dia jalan-jalan ke sebuah taman di dekat rumah ku, ketika sudah berada di taman, kami merasa kehausan dan kami pun ingin beli ice cream, kami pun menyebrang jalan, tak di sangka sebuah mobil menabrak kami dan kami pun terlempar jauh dari tempat kami menyebrang. Aku yang masih bisa bergerak berusaha menghampiri Azizah dengan sekuat tenaga, aku tak sanggup menahan air mata ketika melihat teman yang selalu mengajarkan aku tentang Islam merasa sangat kesakitan, jilbab putih yang dia pakai penuh dengan darah, dia berusaha untuk berbicara padaku tapi seakan-akan tidak bisa, aku menggenggam tangannya dengan kuat dan memeluknya

Dia pun langsung berkata "Lailahailallah Muhammaddarrasulullah"

Aku pun berteriak "Azizah jangan tinggalkan aku, aku menyayangimu ku mohon jangan pergi, ku mohon..."

Air mata pun terus mengalir di pipi ku

Sampai orang-orang pun datang dan membantu kami. Dan segera membawa kami ke rumah sakit. Mobil yang menabrak kami jatuh ke sungai dan orang yang mengendarai nya juga meninggal dunia sama seperti Azizah. Dua perasaan yang sekaligus aku rasakan pertama merasa sangat sedih karena kehilangan orang yang aku sayangi dan yang kedua aku bersyukur masih bisa bernafas dan melihat indahnya dunia, Terima kasih Ya Rabb

Bunda, Ayah, Kakak dan Adik ku pun datang ke rumah sakit. Ketika Bunda menghampiri ku beliau langsung memelukku sambil menangis dan berkata "kenapa sampai seperti ini nak? apa yang masih sakit nak?"

"Aku beruntung Bunda, aku hanya luka di bagian tangan kiri ku dan kaki kiri ku saja dan yang lainnya baik-baik saja, tapi teman ku dia kehilangan nyawanya, Ibu dan Ayah nya kehilangan satu-satunya anak mereka, Bunda...aku takut... apa yang harus aku katakan pada Ibu dan Ayahnya ketika beliau bertanya padaku?"

Bunda ku pun langsung menatap mata ku dengan matanya yang penuh air mata itu, dan berkata "Tenang nak...kau tau kan seperti apa keluarga mereka, keluarga yang sangat mulia, mereka pasti tau ini adalah takdir dan tidak bisa menyalahkan siapa-siapa, tenang anakku tenanglah...Bunda ada di sini menemani mu"

Aku pun semakin tak tahan menahan air mataku ketika Bunda ku menyakinkan ku dan memelukku dengan erat. Aku semakin merasa Rabb ku sangat baik lebih dari apa pun.

Hari ini adalah hari pertama aku sekolah di ponpes Al-Jannah tanpa Azizah, memang berat, tapi aku harus siap dengan semua ketentuan-Nya. Hari di mana aku harus berusaha berteman dengan orang lain, karena dulu aku hanya seorang perempuan yang tidak pandai bergaul, aku hanya berteman dengan Azizah, sedangkan dengan teman-teman yang lain, aku sangat jarang bergaul dengan mereka, dan sekarang aku harus berusaha untuk menjadi perempuan yang lebih baik lagi:). Azizah...aku yakin kau sudah tenang di sana. Mungkin kau sudah bertemu dengan idola kita:), yaitu Nabi Muhammad SAW. Aku harap kau akan menungguku di sana, agar kita bisa sama-sama bertemu dengan idola kita

Hari ini pun di kamar pondok aku mulai berteman dengan teman sekamar ku, Alhamdulillah mereka mau berteman dengan ku dan malah mereka menghiburku atas kepergiaan Azizah, mereka pun selalu membantu ku ketika aku memerlukan bantuan. Gini yaa... rasanya punya banyak teman, menyenangkan:)). Hari ini pun aku mengalami peristiwa yang tak bisa aku lupakan. Ketika aku ingin ke kelasku yang berada dilantai 2 aku hampir sampai di kelas ku tapi, saat aku berada di teras kelas tiba-tiba seseorang mendorongku, untung saja aku tidak apa-apa. Tapi salah satu kitab yang ku bawa jatuh ke bawah dan ketika aku lihat ke bawah kitab itu mengenai kepala seorang laki-laki. Laki-laki itu langsung mengambil kitab itu dan menciumnya, dia pun langsung melihat ke atas

Dan aku langsung berteriak "Maaf yaa...tunggu di situ!"

Aku pun bergegas turun ke bawah dan ketika aku sudah berada di depan laki-laki itu

Aku langsung berkata "Maaf yaa...aku gak sengaja ngejatuhin kitabnya"

Dia pun langsung memberikan kitab itu padaku dan mengatakan "Iya...gak papa kok"

Aku pun mengambil kitab yang di berikan nya padaku, dia pun pergi ke arah kantin, aku pun ingin ke kelas tapi sebelum itu aku melihat lagi ke arah laki-laki itu dan ternyata dia sedang mengusap-mengusap kepalanya, aku rasa dia kesakitan karna kitab yang jatuh cukup tebal, duhh malunya

Ketika istirahat aku ingin pergi kekantin, sebelum sampai di kantin aku berpapasan dengan laki-laki itu dan temannya yang ada di sebelah dia berkata "Han...itu kan perempuan yang ngejatuhin kitab ke kepala kamu kan?"

Ketika aku mendengar perkataan temannya itu aku langsung berkeringat dingin, aku takut kalau aku nanti di balas gara-gara aku ngejatuhin kitab itu. Laki-laki yang aku jatuhin kitab ke kepalanya itu berkata pelan pada temannya itu, tapi aku masih bisa mendengar perkataan nya

Dia berkata "sssttt...diam, nanti kalau dia marah gimana kan jadi susah ceritanya, udah-udah lupain aja, aku juga baik-baik aja kok"

"Hihihi...iyaa iyaa dehh...maaf"

Dan aku pun langsung lega, aku pikir mereka mau ngebalas perbuatanku,

huhhh... untung aja engga. Ternyata masih ada laki-laki se umuran dia yang baik yaa...hihihi

Aku pun langsung ke kantin untuk makan lah, masa lomba lari. Sesampainya di kantin aku pun makan bakso mbok Darmi, soalnya bakso mbok Darmi itu bakso ter is the best yang ada di muka bumi ini. Makan bakso tanpa ada teman rasanya memang menyedihkan, tapi inilah takdirku Azizah udah gak ada. Teman baru ku pun masih tidak terlalu akrab dengan ku makanya aku memilih makan di kantin sendirian.

"Heyy boleh ikut makan di sini?"

Suara seseorang mengagetkan, dan aku pun langsung menatapnya dan berkata

"Iii...iyaa boleh kok duduk aja" jawabku gugup karena mereka adalah para Hafizah di pesantren ini, aaghh bahagianya bisa makan bakso bareng mereka.