Hari ini menjadi salah satu hari paling bahagia dalam sejarah kehidupan Hana. Bagaimana tidak, ia akan dinikahi oleh pria yang sangat ia cintai. Rey adalah pria beruntung itu. Rey sungguh beruntung karena Hana adalah seorang wanita yang bukan hanya cantik parasnya namun juga sikapnya. Rey terlihat sangat gugup ketika mengucapkan janji suci pernikahan. Air mata Hana pun tak terbendung. Dalam hati ia berkata "Ya Tuhan apakah ini semua mimpi, aku harap kebahagiaan ini akan seterusnya". Mendengar semua orang berkata "sah", air mata hana semakin deras menetes. Haru bercampur bahagia menyelimuti perasaannya. Ia dan Rey telah sah menjadi sepasang suami istri. Acara demi acara telah terlewati, haripun telah berganti. Dihari pertama Hana menjadi istri Rey, semua masih terlihat begitu asing bagi Hana. Melihat Rey ketika akan tidur dan tetap menyandingnya ketika iamembuka mata. Ia begitu takjub dengan sehari yang telah dilaluinya ketika menjadi seorang istri. Sebagaimana tugas istri pada umumya, pagi hari Hana membuatkan secangkir kopi untuk suaminya tercinta itu namun Rey menolaknya. Ternyata Hana baru mengetahui jika Rey tidak biasa meminum kopi. Lalu mereka duduk diruang makan berdua, Hana telah mempersiapkan sarapan untuk Rey. Mereka menikmati makanan berdua sambil mengobrol santai membahas hari bahagia mereka yang baru saja sehari terlewati. Setelah sarapan, Rey bergegas untuk melakukan tugasnya. Ternyata saat menikahi Hana, Rey masih berstatus sebagai mahasiswa. Ia harus segera menyelesaikan skripsinya agar cepat lulus kuliah dan bekerja untuk dapat menafkahi Hana. Meskipun begitu, hana tetaplah sabar dan selalu menjadi support system untuk Rey. Sungguh rey sangatlah bersyukur memiliki istri seperti Hana. Yang tetap bersabar walaupun memiliki suami yang belum bekerja dan tetap setia mendampinginya. Setelah menikah, Hana belum mendapatkan pekerjaan lagi. Untung saja tabungan Hana dan Rey masih tersisa untuk beberapa bulan. Layaknya pasangan muda yang baru mengarungi rumah tangga, perjalanan mereka tidak selalu mudah. Beberapa bulan kemudian, terjadi sedikit perdebatan antara Hana dan rey.Rey telah lulus dari kuliahnya akan tetapi belum juga mendapat pekerjaan. Setiap hari mereka membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Tabungan merekapun makin hari makin menipis. Dari situ, terjadilah pertengkaran. Hana merasa setelah menikah dengan Rey kehidupannya menjadi menurun. Sebelumnya ia tidak pernah kekurangan uang dan tidak pernah kesulitan untuk mendapatkan sesuatu yang ia inginkan, tapi semenjak menikah dengan Rey ia selalu kesulitan medapatkan apa yang ia inginkan. Hana menumpahkan emosinya kepada Rey " Kpan kamu akan bekerja? Harus menunggu berapa lama lagi kita hidup seperti ini". Rey merasa bersalah namun juga tidak bisa berbuat apa-apa kecuali menunggu panggilan dari perusahaan yang sudah ia lamar. Beberapa bulan menyandang status sebagai pengangguran, Rey bukannya mencari cara untuk bissa menafkahi istrinya tapi malah melampiaskan waktu luangnya itu untuk bermain game. Sehari dua hari ia hanya menghabiskan waktu dua atau tiga jam untuk bermain game, namun lama kelamaan ia menjadi candu dengan game yang ia mainkan. Sepanjang hari dia sibuk dengan gamenya. Dia mulai nyaman dengan permainan itu hingga lupa dengan kewajibannya sebagai suami. Hana sering menasehati rey untuk berhenti bermain game dan melakukan hal yang produktif namun Rey mengabaikannya. Rey telah berubah menjadi laki-laki pecandu game dan acuh dengan istrinya. Hana merasa sangat tertekan dengan sikap Rey. Ia berusaha bertanya-tanya pada beberapa temannya mengenai lowongan kerja untuk Rey dan akhirnya ada satu teman yang menawari Rey untuk bekerja diperusahaan tempat temannya bekerja. Hana segera mengabarkan berita bahagia itu kepada Rey. Esok harinya Rey mendatangi kantor tempat teman Hana bekerja. Ia menemui kepala kantor, melakukan wawancara dan akhirnya Rey diterima bekerja ditempat itu. Saat perjalanan pulang dari kantor, Rey menelpon Hana dan mengabarkan bahwa ia berhasil mendapatkan pekerjaan. Hana dan Rey sangat bahagia dan bersyukur dengan hal ini. Tiba dirumah Reydisambut dengan senyuman manis Hana. Hana menyiapkan makanan kesukaan suaminya dan hubungan mereka menjadi hangat kembali. Saat bintang mulai menunjukkan cahayanya, Hana dari kamar memanggil-manggil Rey yang dari setelah makan tidak terlihat batang hidungnya. Ternyata Rey berada didapur sembari memainkan gamenya di HP. Melihat itu , emosi Hana mulai naik namun ia tak mengungkapkannya. Ia hanya menasehati pelan-pelan suaminya itu untuk segera tidur agar besok tidak telat berangakat kerja. Rey begitu fokus dengan permainannya hingga perkataan Hanapun lewat begitu saja. Hana yang tidak ingin memperburuk suasana langsung bergegas kekamar untuk tidur. Jam 5 pagi alarm berbunyi, Hana segera menuju dapur untuk membuatkan sarapan suaminya yang hari ini akan bekerja. Setelah semuanya siap Hana memanggilsuaminya untuk sarapan bersama. Ternyata Rey belum bangun dan waktu sudah menunjukkan pukul setengah 7 pagi. Hana buru-buru membangunkannya karena Rey harus tiba dikantor pukul 8 pagi. Rey begitu santai dan bahkan berlama-lama di kamar mandi sambil lagi-lagi bermain game. Hana yang khawatir suaminya telat bekerja pun mengetuk-ketuk pintu kamar mandi agar suaminya segera keluar dan berangkat bekerja. Akhirnya Rey keluar dari kamar mandi dan buru-buru memakai baju kerja lalu berangkat.Ia tak sempat mencicipi makanan yang sudah susah payah dibuat oleh Hana. Sore hari ketika Rey pulang kerja yang dilakukan adalah mandi, makan lalu sibuk lagi dengat gamenya. Dia tidak bisa lepas dari HP nya kecuali saat ia bekerja dan tidur. Hana dan Rey menjalani hari dengan hal yang sama setiap harinya. Hana merasa sudah tidak ada perhatian-perhatian kecil dan obrolan hangat bersama suaminya.Kini suaminya berubah menjadi orang yang sibuk dengan dunianya sendiri.