Deringan panjang dari telephone rumah, membuat dua wanita berbeda usia itu menatap kearah yang sama, sebelum akhirnya Arunika membuka suaranya kala Binu yang ingin berdiri dari duduknya dan mengangkat telfon.
"Biar Arunika aja, Binu." Binu tidak jadi berdiri dan mengangguk.
Arunika berdiri dari duduknya dan mulai melangkahkan kakinya menuju telephone yang masih terus berdering.
"Halo…"
"Halo.."
Suara berat dari sebrang sana membuat Arunika menatap telephone rumah itu, sebelum akhirnya kembali menempelkan pada indra pendengarannya.
"Alterio?"
Iya, suara itu sangat mirip seperti Alterio namun ia bingung mengapa laki-laki itu menelfon Arunika, lewat telephone rumah? baru kali ini.
"Iya, ini gue." Jawaban seseorang dari sebrang sana, membuat Arunika yakin jika memang itu benar-benar Alterio.
"Ada apa? Tumben telfon gue pakai telephone rumah?" Pertanyaan Arunika, belum dijawab oleh Alterio karena laki-laki itu tiba-tiba terdiam dan tidak membuka suaranya sama sekali.