Laksa terdiam, masih saja belum percaya saat melihat apa yang terjadi dengan kekasihnya. Setelah dia berhasil memindahkan Cleo yang histeris bercampur dengan kepanikan yang luar biasa menyelimutinya, berakhir dengan disuntikkan obat penenang kembali.
Mia masih duduk, memperhatikan laju tetes cairan infus di selang yang tersalur ke pergelangan tangan sang pasien.
Sementara Laksa masih menatap Cleo penuh iba. Merasa tak tega melihat kesakitan tak nyata yang tengah dialami oleh kekasihnya.
"Apa yang sebenarnya terjadi? Kemarin bukankah dia masih baik-baik saja?" Mia mulai angkat bicara.
Laksa mengangguk, setuju dengan apa yang diucapkan oleh Mia. Menilik wajah pucat Cleo, tangan Laksamana menjulur, memberikan selembar mini notes pada psikiater yang bertanggung jawab untuk menangani kekasihnya.
"Ini Dok penyebabnya."
Mia ikut diam. Dia menerima dan perlahan membacanya. Terbelalak, merasa tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Apa ini … dari pelaku?" tanyanya lagi.