Cleo bergetar hebat, dia yang baru saja membuka ponselnya, membaca satu pesan masuk di salah satu akun media sosial yang dimilikinya mempengaruhi faktor psikisnya yang kurang baik. Dia yang duduk di taman, butuh untuk mendapatkan udara dan tanpa tahu kalau Laksamana mengikutinya pun terus menerus menatap ponselnya sambil jari-jarinya tak mampu menopangnya.
Drrrt … drrrt ….
Deg!
Jantungnya seakan siap copot saat itu juga, tetapi pada ujungnya memanglah dia sama sekali tak ingin menerima panggilan itu.
Dia tahu siapa orang yang menghubunginya walau nomor itu tak terdaftar di kontak miliknya. Dia sangat tahu. Setelah menerima pesan yang terlalu mencekam, sampai dia sendiri lupa caranya bernapas. Saat ini, matanya bahkan tak kuasa untuk menahan air matanya agar tak jatuh.
Inhale … exhale … inhale … exhale ….
Cleo mencoba untuk bernapas sepelan mungkin, demi meredam debaran ketakutan di dadanya sendiri. Dia pun menarik ikon telepon berwarna hijau ke sentral.