POV Cleopatra
"Ke--kenapa kamu memandangiku begitu?" tanyaku dengan penuh curiga begitu memasuki kamar hotel dan berniat untuk beristirahat.
Aku bisa melihat seringai lebar di bibir Laksa. Pria itu benar-benar sudah menjadi suamiku, bahkan saat mengucapkan janji suci pun aku masih terngiang-ngiang dengan suara beratnya.
Aku bahkan bisa merasakan bibir kami saling bertemu usai bertukar cincin. Sepanjang aku berdiri dan menerima para tamu pun, aku masih melihat cincin melingkar di jari manisku.
Kini aku sah menjadi Nyonya Giordano. Menikahi sang taipan bangsawan Austria yang rupanya menjadi jodoh sehidup dan sematiku.
Laksa menghampiriku, spontan aku melangkah mundur. Jantungku sudah berdetak kencang, akibat dari dirinya yang malah menatapku seakan tengah kelaparan. Tunggu, aku mangsanya?
"A--aku ingin mandi," selaku cepat, menghentikan pergerakan suamiku sendiri.
Laksa menggeleng, "tidak bisakah kamu memberiku sesuatu dulu?"
"Sesuatu?" Aku bahkan tak paham maksudnya.