Cleo masih berduka. Tubuhnya sedang masa recovery dan mereka masih berada di Jerman. Sembari mendorong kursi roda, Laksa membawa Cleo menuju pemakaman terdekat dari rumah sakit.
"Kamu yakin mau ke sana? Di luar terlalu dingin," tukas Laksa yang merasa tak yakin.
Jerman tengah musim dingin, dinginnya salju yang menusuk jika tanpa pakaian tebal yang bisa membantu menyalurkan kehangatan bagi mereka sebagai manusia, makhluk sempurna tanpa bulu penghangat.
Cleo menggeleng, tanpa suara. Gadis itu terlalu banyak menangis. Bahkan tangannya terus terarah pada perutnya.
"Tunggu sebentar, aku akan ambil mantel lagi."
Laksa meninggalkan Cleo di lorong. Dia kembali ke ruang perawatan, membuka laci-laci demi mencari kain penghangat.
Jaket tak akan cukup untuk menghangatkan tubuh mereka di suhu 10 derajat celcius. Tentu dia bisa bertahan untuk beberapa saat tapi Cleo tidak. Gadis itu sama sekali tak pernah menginjakkan kakinya di tanah bersalju sekali pun juga.