"Maaf, Cleo baru bisa datang dan berkunjung," lirih Cleo dengan menunduk, air matanya kembali mengalir. Sementara Laksamana masih diam saja, dia lebih memilih untuk membiarkan Cleo melepaskan isi hatinya.
Riana masih juga ikut diam. Namun, dia diam-diam menjauh agar Cleo bisa lebih memiliki waktu bersama sang mendiang yang memang tak bisa dilihat wujudnya.
Laksa menyadari Riana yang beranjak. Dia bangun dan berusaha memperhatikan Riana, takut kalau jatuh karena tubuhnya ringkih.
"Terima kasih," ucap Riana dengan penuh ketulusannya.
"Untuk apa? Saya masih tentu tak suka kepada anda, terlalu egois karena terlalu memikirkan Darion yang sudah menghancurkan kekasihku," desis Laksamana yang berjalan di belakang Riana.
Riana diam saja, memang dia menyadarinya. Kesalahan karena terlalu membela sang anak tunggal.
"Apa anda tahu apa yang dialami Cleo gara-gara pria bejat itu?"