"Sebaiknya kau perhatikan kondisi kejiwaannya. Bisa jadi sekarang dia merasa baik-baik saja, tapi nanti tidak."
Laksa mengangguk saat mendengar ucapan psikiater yang menangani Cleo.
"Ya, saya paham. Hanya saja kondisinya jauh lebih baik. Saya tak mau dia malah menjadi stres karena terus-terusan berada di rumah sakit," seloroh Laksa yang bicara di luar ruangan seraya memperhatikan Cleo yang bersemangat merapikan barang-barangnya sambil berdendang.
Wanita itu mengangguk. "Berikan obat penenang saat dia sudah tak bisa mengendalikan diri, ini dosis paling kecil dan kuharap dia mau terapi secara rutin."
Wanita yang mengenakan jas putih itu menyodorkan satu botol penenang yang sudah sesuai dengan resep darinya. Laksa pun menerimanya dan memasukkannya ke dalam saku jaket.
"Saya permisi."
Segera Laksamana masuk ke dalam kamar perawatan Cleo. "Sudah siap?" tanyanya.