"Aku tidak mau ke rumah sakit."
Suara lirih Cleo membuat Laksamana seketika kaku, namun dia tetap fokus agar dirinya cepat sampai dengan aman.
Laksa yang sedang menyetir langsung menoleh ke belakang di mana sebelumnya ia membaringkan Cleo. Ternyata gadis itu sudah siuman. Ia pun menghembuskan napas lega karena merasa Cleo tidak apa-apa.
Sementara Cleo berusaha duduk, dia merasakan tubuhnya nyeri luar biasa. Namun, mengingat bau rumah sakit yang dipenuhi obat-obatan membuatnya amat enggan untuk menginjakkan kaki ke sana.
"Ja--jangan bawa aku ke rumah sakit lagi," pintanya memelas.
Laksa menggeleng cepat. "Kita harus ke rumah sakit. Aku tidak tahu apakah kepalamu terbentur atau tidak, tubuh kamu luka-luka juga, setidaknya memastikan bahwa luka itu hanya luka luar saja," balas Laksa. Ia harus mengantisipasi segala kemungkinan supaya Cleo tidak mengalami gangguan di kepalanya lagi.