Cleo memang masih sulit membedakan mana yang menjadi ingatan aslinya atau mana yang hanya mimpi, semuanya sedang bercampur aduk, tapi ia cukup yakin dengan salah satu ingatan bahwa wanita paruh baya yang menangis dan meraung-raung meminta bantuan padanya itu adalah ibu angkatnya dulu.
"Yang artinya, dia ibunya Darion."
Suara lirih Cleo membuat Laksamana yang sedari tadi menunggu pun merasakan kelegaan yang luar biasa.
Pria itu segera duduk di sisi Cleo.
"Are you okay? Mana yang sakit? Apa mau ke dokter?" berondong pria itu masih dengan raut khawatirnya.
Cleo berusaha bangun, dia bahkan dibantu duduk oleh Laksamana.
Cleo menggeleng lemah, "tak perlu, aku baik-baik saja."
Laksamana tak lagi mendesak kalau wanita itu sudah berkata baik-baik saja. Dirinya tak memaksa dan tak bisa memaksakan kehendaknya tentu saja.
Namun, keributan kembali terjadi begitu seseorang memaksa masuk.