Sekarang Laksa malah tertawa dan mengusap kepala Cleo dengan jemari besarnya.
"Terima kasih. Aku akan berhenti setelah ini." Ucapan dari suara bariton itu seakan menenangkan untuk didengar. Cleo masih diam saja.
"Kalau begitu bicara saja dulu. Elang sudah datang," kata Cleo sembari menunjuk Elang di sisi lain mobil yang ternyata sedang mengobrol bersama Tatu.
Laksa berjalan ke tempat sampah dan membuang rokoknya. Ia juga menatap Cleo setelah membuangnya dan dibalas dengan acungan jempol oleh gadis itu. Inilah yang Laksa butuhkan. Ia membutuhkan seseorang untuk merawatnya dan membuatnya merasa lebih baik.
"Apa wajahmu sakit? Coba kulihat?" tanya Laksamana lembut, dia mencoba untuk menyentuh wajah Cleo.
Namun, gadis itu menggeleng dan mencoba tersenyum walau sebenarnya dia ingin menangis. Dia tak mau melakukannya karena di sekitarnya masih ada orang yang mempedulikannya.
"Tidak apa-apa, ini tidak sakit kok."
