"Sebentar," sela Elang yang merentangkan tangannya agar menghalangi Laksamana setelah mereka sampai luar.
Laksamana agak bingung sendiri. "Ada apa?" Ia semakin mengernyit bingung tentu saja.
Sementara Elang masih menatap Laksamana dengan diam saja. Nampak Laksamana kesal karena bisa-bisanya Elang malah membuang-buang waktu.
"Apa lagi, Lang?! Lo sebenarnya mau bantu gue buat menangkap Darion dan membebaskan Cleo enggak sih?" sentak Laksamana tak sabaran.
"Gue mau."
Laksamana berdecak kesal, dia sengaja mendorong bahu Elang agar pria itu tak menghalangi jalannya lagi. "Minggir lo."
Grep!
Elang menahan bahu Laksamana, dia pun berkata, "lo harus dengar gue, Sa. Lo jangan terbawa emosi, emosi lo bikin kita gagal buat membawa Darion ke penjara nantinya."
Laksamana semakin masa bodo mendengarnya, seakan dirinya memang sudah tak peduli bagaimana Darion nanti. Wajahnya semakin mengeras saat mengingat Tatu yang menghubunginya.
"Terserah, minggir," sinisnya.