Membaca pesan singkat itu malah menambah resah dirinya saat ini. Dia tak habis pikir dengan pesan singkat yang malah memberitahukan siapa yang ada di kantornya saat ini.
Untuk kali ini Laksa benar-benar tidak bisa berpikir jernih. Ia sudah menyusun rencana agar James mau mencari di mana anaknya tinggal, tapi sayangnya ayahnya lebih dulu tahu. Yang menghubungi James saat sedang berbicara dengannya juga pihak ayahnya yang artinya itu panggilan tanpa topik.
Menarik napas supaya kembali tenang, Laksa harus mau diseret masuk ke kantornya sendiri. Sial sekali malah diperlakukan seperti kriminal sendiri, padahal dirinya bukan orang biasa.
Kalau sudah berhadapan ayahnya, memangnya dia bisa apa? Pengacara ayahnya sudah duduk di sofa seakan anak majikannya ini mudah diintimidasi. Yang lebih muda tentu saja malah tertawa remeh. Malas menanggapi kesombongan pengacara tersebut karena sering menghilang.