Begitu mendapat telepon dari salah satu kenalannya di lokasi syuting bahwa syuting hari itu sudah selesai dan Bumi sudah pulang sejak sore, Anisa langsung memasak berbagai makanan enak untuk menyambut kedatangan Bumi. Anisa yakin sekali Bumi pasti akan datang, karena biarpun cowok itu nggak janji, tapi tanggapan Bumi positif banget saat Anisa datang tadi, bahkan bukan cuma sekali dia memuji muji masakan Anisa.
Mama yang senang mendengar kabar Bumi akan ikut makan malam bersama mereka juga terlihat sangat bersemangat. Beliau keluarkan koleksi piring termewahnya dan dekorin meja makan dengan bunga bungaan indah yang beliau petik sendiri dari taman depan rumah mereka.
Dan begitu Anisa selesai masak, segera disuruhnya gadis itu mandi, lalu didandaninya dengan cantik tapi casual. Sengaja dipilihkannya gaun yang sederhana untuk Anisa kenakan malam itu, biar nggak berkesan ngejar ngejar atau terlalu senang Bumi bersedia datang.
Kini, di dalam dress krem katun selutut yang nyaris tanpa hiasan kecuali beberapa renda di tepian lengannya, Anisa terlihat sangat manis, lembut, rapuh, dan lugu. Seperti anak domba yang lemah dan tanpa cela, membuat siapapun yang melihatnya merasa jatuh sayang dan ingin melindunginya.
Jadi ketika jam sudah menunjukkan pukul 8 malam dan Bumi belum tiba juga, Anisa mulai gelisah. Apa Bumi nggak jadi datang? Atau macet? Tapi macet pun harusnya nggak selama ini kalo dia udah pergi dari lokasi sore tadi. Sekali lagi dia menelpon kenalannya di lokasi, tapi kenalannya itu memastikan bahwa Bumi memang sudah pulang.
Penasaran, Mama Anisa pun lalu menelpon Mama Bumi, pura pura membahas rencana arisan bulan depan, padahal sebenarnya ingin menanyakan apa Bumi sudah tiba di rumah atau belum.
Ternyata belum.
Anisa dan Mamanya kini heran. Rasanya Anisa ingin sekali menelpon atau menge-chat Bumi untuk menanyakan apakah dia jadi datang atau tidak, tapi segera diurungkannya, karena melakukan itu akan bikin dia terlihat murahan. Gimanapun dia seorang wanita. Harus dia jaga baik baik image sebagai "yang dikejar" dan bukan "yang mengejar".
Jadi Anisa memutuskan untuk mencari berita di sosial media, siapa tau aja ada fans yang melihat Bumi dan mengupdate-nya di feed?? Tapi yang ditemukannya hanyalah sebuah foto kabur yang diambil seorang fans dari jauh.
Tampak di foto itu, Bumi berdiri dekat kasir, sedang menerima nampan berisi makanan dan minuman dari pelayan.
Jadi, ternyata Bumi malah berada di kafe? Tapi kenapa dia malah makan di kafe? Apa dia lupa dengan undangan Anisa? Atau sedang ada keperluan lain? Apa dia sendirian? Atau bersama orang lain?
Dengan rasa penasaran yang memuncak, Anisa menge-zoom foto itu hingga dia berhasil melihat nama kafe-nya, lalu mencari lokasinya di Google Map.
Ternyata letak kafe itu nggak jauh dari lokasi syuting, dekat tol. Apa Bumi masih berada disana sekarang? Tak bisa sekedar berdiam diri menunggu jawaban, Anisa pun pamitan sama Mama untuk mengecek. Tapi Mama yang sama penasarannya dengan putrinya memutuskan untuk ikut, dan meminta Papa agar mengantar mereka.
-----------------------------------------------------------------------------------
Makasih buat semua yang udah baca :)
Jangan lupa baca bab berikutnya yaa...sy usahain update tiap hari.
Jangan lupa juga follow, vote dan tinggalin koment...
Dan buat temen2 yang punya cerita, silakan promosi cerita kalian di kolom komentar dengan masukin : nama penulis, genre, judul, deskripsi, dan link.