Rei kemudian menghampiri Mayang, melihat wajah adik sepupunya berseri-seri seperti bunga mawar bermekaran di pagi hari. Seperti mencium wanginya bunga lavender di malam hari. Terlihat jelas kebahagian yang dirasakan. Bagaimanapun ia menyembunyikan tetap aja. Tercium juga.
Kebahgaiaan yang terpancar jelas di wajah Mayang, membuat Rei menjadi semakin curiga. Ada apa sebenarnya sama Mayang, kenapa sepulangnya bersama Axel dia menjadi bahagia seperti ini.
Rei Menepuk pundak Mayang "Hei! Apakah kamu sudah kehabisan obat?" Tanya Rei dengan heran.
Mayang yang tadinya sedang tersenyum bahagia, seketika langsung berhenti. Senyuman yang tadi semeringah, seketika langsung redup. Mayang merasa sangat malu sekali. Karena ia tidak tahu jika Rei ada didepannya.
Mayang menundukkan wajahnya sambil Melirik ke arah Rei sesekali. rasa malunya semakin menjadi-jadi "Aku mau masuk ke kamar dulu" Mayang langsung pergi begitu saja. Meninggalkan Rei yang sedang ingin mengetahui sesuatu darinya.