Chereads / SpeCial Students / Chapter 2 - PROBLEMATICS

Chapter 2 - PROBLEMATICS

Sebuah Kamar Bernuansa Putih Susu,Yang Dipenuhi Berbagai Macam Pernak Pernik Penghias Dinding yang dipajang Disana. Terdapat Juga Tempat Tidur Yang Minimalis Yang Selalu Rapi,Namun Entah Kenapa Hari Ini,Kamar Tersebut Seperti Kapal Pecah,Pemilik Rumah Sekaligus Sang Punya Kamar Sendiri Pun,Tidak Terlihat Wujudnya.

Tiba tiba Suara Pintu Kamar Dibuka Itu Pun Menampilkan Wujud Seseorang.

Wajahnya Dipenuhi Bulir-bulir keringat seperti habis dikejar setan.

"Yaampun Untung Sempet Ngambil Baju Seragamnya,Capek Banget Gila,Rumah Paman Jauh Juga Ternyata" Keluh Nya.

Ia Meletakkan Bungkusan Yang berisi Seragam Barunya Itu Diatas Tempat Tidur.

Lantas Ia Bergegas Masuk Kedalam Kamar Mandi,Dan memulai ritual Membersihkan Dirinya.

Suara Dering Dari Telefon Terus Mengganggu Waktu Berendam Nya. Karena Kesal,Kepada Sipenelefon,Ia Pun Langsung Mengangkat Panggilan Masuk Tersebut,Tanpa Melihat Username Siapa Yang Menelepon Dirinya.

"Halo? Ini Siapa? Gak Tau apa Ini Gue Masih menikmati Indahnya Hari Dipagi Hari. Udah Deh Gue Tutup PanggilanNya- "

Ia hanya Mendengar Suara Decakan Tak Percaya Dari Sebrang Penelefon itu.

"Bagus ya Jeje, KaMU GAK LIHAT INI UDAH JAM BERAPA?! " GeramNya Dengan Suara Naik Satu Oktaf.

Ia Menjauhkan Hp Itu Dari Kupingnya Karena Pekikkan Secara tiba-tiba tadi.

Lantas ia melihat Username Yang tertera Di layar handphone nya itu.

Argh Sialan. BatinNya Kesal.

"Eh Paman Toh,Baru juga jam berapa sih paman,Santai aja dulu kenapasih" Tuturnya.

Terdengar helaan nafas Berat Disebrang Sana.

"Jeje, Kamu Sudah 3 Hari Tidak Hadir Kesekolah,Tolong Kali Ini Kamu Harus Hadir Disana Untuk Mengisi AbsenMu Agar Kita Bisa Langsung Progres. Dan Paman Ingin Bertanya Satu Hal Padamu,Apa Dirumahmu Sama Sekali Tidak Ada Jam? Jika Tidak Ada, Paman Berencana Membeli Toko Jam Nya Sekalian Untukmu." Tekan PamanNya.

Otomatis Ia Melirik Ke Arah Jam Dinding Yang Dipajang Disana. Dan Betapa TerkejutNya Ia, Jarum Jam Itu Sudah mengarah Pada Angka 07.45.

Dan Kemungkinan Besar Ia Bisa Terlambat.

"Yaampun Maafkan Aku Paman, Aku Benar-benar Ceroboh. Aku Akan Bergegas Bersiap. Aku Matikan Paman." Ujar Nya Seraya Tergesa-gesa Membalut Tubuhnya Dengan Handuk Dan Segera Keluar Dari Kamar Mandi.

Mengambil Bungkusan Seragam Yang Beberapa Menit Yang Lalu Sudah Ia Ambil dengan Susah Payah itu,Lalu Ia Bergegas MenggunakanNya, Tentu Nya Dengan Rapi, Tidak Lupa Juga Tag name Dan Dasi Sekolah Yang Ia Pasang Pada Seragam Yang Ia Kenakan Itu. Simple Tapi Elit Sekali Menurutnya. Mungkin Memang Benar, Sekolah Yang Satu Ini Memang Bukan Kaleng-Kaleng Pikirnya. Setelah itu ia Memulai Mempoles WajahNya SenaturalNya Saja, Hanya Menambahkan Bedak Tipis Dan Juga Liptint Di Bibir Nya Agar Tak Terasa Kering. Ia Melihat Dipantulan Cermin, Bahwa Tampilan Nya Sekarang Sudah Cukup Ok. Lalu Ia Bangkit Dari Meja Rias Nya Dan Mulai melangkah Kearah Tempat Tidur, Disana Sudah Ada Sebuah Tas Punggung Dan Juga Beberapa Alat Tulis. Tanpa Banyak Omong Dan Tingkah Ia Langsung Memasukkan Semua Kebutuhan Sekolah Tadi Ke Dalam TasNya Itu.

Ia Menoleh Sedikit Pada Jam DindingNya Yang Sudah Menunjukkan Angka Jam 8 Pas [08.00] itu.

Batin Nya mulai Berkecamuk,Sebenarnya Ia Bimbang Antara Mau Berangkat, Atau Tidak. Jika Ia Tidak Datang Juga Hari Ini Kesekolah, Paman Nya Pasti Akan Kecewa Padanya, Dan Ia Tidak Mau Itu Terjadi.

Lantas Dengan Tekad Yang Sudah Dikumpulkan, Ia Mulai Melangkah Ke Arah Pintu keluar Rumahnya, Lalu Menutup Pintunya Dan MengunciNya Dari Luar. Serasa Sudah Merasa SemuaNya Aman, Ia Berbalik Badan Dan Tanpa Aba-aba Ia Langsung Berlari Mencari Tumpangan Agar Bisa Lebih Cepat Sampai DisekolahNya Tanpa Terlambat. Walaupun KelihatanNya Sih Impossible.

Ya Ini Akan Jadi Perjalanan Panjang Dirinya Disekolah Barunya.

••••

-Double Up!

Salam,Puku puku Paw paw!!