Fasilitas di dalam rumah mewah itu memang tidak perlu di ragukan lagi.
Di rumah itu semua terkoneksi lewat telpon, dan juga CCTV. Membuat pak Sakseno dan istrinya tahu siapa yang datang bertamu.
''Aku takut, takut jika orangtuamu tidak merestui kita,'' ucap Khai, masih dalam posisi berdiri disana.
''Tenang saja, aku sudah punya senjata bagus. Dan pasti kita akan mengantongi izin Mama dan Ayah,'' jawab Aditya meyakinkan!
Aditya langsung menuju lantai dua dimana orangtuanya berada, Khai semakin mengeratkan pegangannya pada tangan Aditya. Mereka menapaki anak tangga yang melingkar di tengah rumah itu. Ruangan tengahnya saja bisa dipakai main basket, Khaira baru menyadari betapa luasnya rumah orangtua Aditya, karena dulu dia kesana dalam keadaan emosi melanda sehingga tidak memperhatikan sekitarnya.
Kedua Asisten yang membukakan pintu tadi menatap Aditya yang menggenggam tangan Khaira tanpa dilepas, dan berbisik membicarakan kecantikan pacar Tuan Mudanya itu.