-Di mana ini-
Aku terbangun dengan sakit yang luar biasa di kepalaku
'kenapa bisa sakit begini, padahal semalam tidak sesakit ini' pikirku.
Ku pukul kepalaku pelan pelan dan mengucek mata mengatur penglihatanku, aroma kamar yang tercium sangat berbeda dengan kamarku, kutajamkan penglihatanku melihat sekeliling tempatku berada.
Sebuah kamar yang lumayan besar, dengan desain yang mewah, sangat berbeda sekali dengan kamarku yang sebelumnya.
'Di mana ini'
Kasurnya terasa empuk saat kusadar bahwa ini juga bukan tempat tidurku.
Pikiranku masih kalut dan tidak memahami apa yang terjadi, kukira ini merupakan salah satu acara prank yang ada di negaraku.
"Ayo keluar semuanya, saya tidak bisa ditipu dengan prank seperti ini" teriakku ke seluruh tiap sudut ruangan itu.
"Cukup becandanya, saya tahu bahwa ini pertama kalinya saya di prank, tetapi bukan berarti saya tidak tahu situasi sekarang bahwa saya sedang di prank" ucapku lagi.
Namun tetap saja, tidak ada seorang pun yang dating ataupun menjawab teriakanku.
Tiba tiba pintu ruangan terbuka, seorang perempuan dengan pakaian pelayan mendatangiku dan menatapku dengan tatapan yang aneh.
'Apa orang ini kesal karena aku berteriak'
"Nona, ada masalah apa dengan berteriak seperti itu" ucap perempuan itu.
"Si siapa ka kamu, kenapa kamu memanggilku dengan sebutan nona" tanyaku dengan sedikit terbata bata.
Pelayan itu memutar matanya dan berdesis
"Apakah nona jatuh dari tempat tidur dan lupa ingatan? Jika tidak ada sesuatu yang penting, saya akan pergi bekerja"
"Mau kemana kamu, kalau aku nonamu seharusnya kamu melayaniku"
"Katanya nona tidak tahu siapa saya, mengapa sekarang nona mengetahui bahwa saya merupakan pelayan anda"
Aku hanya bisa tersenyum kecil agar dapat mencairkan suasana di tengahi kebingunganku.
"Maafkan atas ketidak sopanan saya nona, sekarang saya akan memberikan jadwal nona hari ini. Hari ini nona akan mempersiapkan diri pada pesta perayaan ulang tahun putra mahkota Einz yang akan dilaksanakan malam ini" terang pelayan tersebut.
'Pesta nanti malam, memangnya aku ada di negara mana' pikirku
Setelah pelayan itu membacakan jadwalnya, pelayan tersebut undur diri dan kembali bekerja.
Aku yang masih belum memahami situasi ini berlari keluar mencari perpustakaan untuk mencari informasi keberadaannya sekarang.
Entah mengapa, tubuh ini memiliki ingatan akan tempat ini sehingga aku dengan mudah dapat menemukan perpustakaan yang kucari.
Setelah lebih dari satu jam mencari dan membaca buku yang ada di perpustakaan, aku menyadari bahwa ini bukan negara tempat aku tinggal sebelumnya.
Lalu aku mengetahui bahwa ini merupakan kerajaan Esteln, yang dalam ingatanku, kerjaan merupakan kerajaan yang ada dalam novel yang pernah kubaca.
Nama kerjaan ini familiar, aku mengingat ingat kembali novel yang pernah kubaca.
Seketika aku terlonjak kaget setelah mengingatnya.
'Ini merupakan kerajaan yang ada dalam novel "Princess Tragic Story", dari namanya saja tragis berarti ini cerita dengan akhirnya yang sad/sedih'
Aku mencari cermin yang ada disana, tetapi tidak dapat menemukannya kecuali di kamar tidurnya.
Aku lihat pemandangan di depanku, rambut pirang yang panjang dengan mata biru terang seperti langit.
Ini sangat indah, akan lebih baik jika aku tinggal di sini dengan wajah dan tubuh yang indah ini beserta ruangan yang bagus ini.
Namun dalam sekejap aku tersadar, bukankah deskripsi putri yang tragis itu sangat mirip denganku.
Kupantau sekali lagi ke cermin dan aku sadar bahwa ini merupakan wajah sang tokoh utama, yaitu putri Medi sang putri tragis.
Tubuhku merosot, lututku menyetuh lantai setelah mengetahui bahwa akulah sang putri yang akan berakhir tragis.
Kepalaku mulai sakit lagi, seketika bayangan ingatan putri Medi merasuki ke dalam kepalaku, semua ingatan akan seseorang yang dikenal, para pelayannya, tempat yang sering dikunjungi dan lain lain.
Saking masih kaget dengan ingatan yang baru muncul ini, aku terseok seok menuju tempat tidur dan menaiki tempat tidur dan mengistitahatkan diriku agar sakit kepalaku ini bisa mereda.
Putri Medi, seorang putri yang tidak terlalu dikenal banyak orang, kesehariannya adalah hanya diam di istana kecilnya, bersama dengan dua orang pelayan, satu orang koki, dan satu tukang kebun.
Dia selalu tinggal sendirian sejak beberapa tahun yang lalu.
Saat aku terbangun, aku mengingat kembali cerita novel "Princess Tragis Story", dikatakan dalam novel bahwa putri Medi adalah seseorang putri yang tidak terlalu dirawat dengan parasnya yang cantik, untuk mempererat hubungan kerajaan Esteln dan kerajaan tetangga yaitu kerajaan Zenburg, maka putri Medi-lah yang diutus untuk menjadi selir raja dari kerajaan Zenburg.
Sejak dari pernikahannya dengan raja dari kerajaan Zenburg yang mengawali kisah tragis putri Medi, raja yang memiliki banyak selir dan perlakuan bejatnya pada putri Medi, itu merupakan hal yang buruk jika benar benar terjdi padaku.
Dikatakan putri Medi jatuh cinta dengan salah satu orang dari kerajaan Zenburg, dan itulah adalah kisah yang manis, tetapi raja mengetahui bahwa selirnya jatuh cinta dengan bawahannya yaitu seorang marquis dari kerajaan Zenburg.
Pada akhirnya putri Medi-lah yang di hukum gantung dengan tuntutan pengkhianatan terhadap raja.
Namun marquis tersebut tidak mendapat hukuman gantung melainkan hukuman ringan yang lain karena raja merasa bahwa dia masih membutuhkan kekuatan marquis dan seperti itulah kisah dari "Princess Tragic Story".