Chereads / Anda Yang Luar Biasa / Chapter 1 - Kehamilan Dua Bulan

Anda Yang Luar Biasa

🇮🇩Januar_EL_Capirco
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 2.7k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Kehamilan Dua Bulan

"Pokoknya aku minta sama kamu tanggung jawab, Bara. Aku enggak mau tahu kalau papa tahu jika dijodohkan sama Banyu, ya kamu tahu kan dia...."

"Bicara sama siapa kamu? Hari ini kamu harus ikut papa ke rumah laki-laki pilihan mama kamu sebelum meninggal."

"Tapi, pa? Dia itu...."

Papa Leo benar-benar sama sekali tidak mentoleransi akan keinginan anak semata wayangnya, semua yang mengarahkan dengan sebagaimana tiba sebuah ketukan pintu begitu keras di luar.

Usaha yang malah menjadikan semakin marah membuatkan suasana justru lebih tidak mengenakan, anak perempuan itu justru mengambil kesempatan.

Berharap akan apa yang ada untuk menyegerakan mengambil beberapa baju didalam tas ransel membuatnya menekad pergi, papa Leo yang masih meladeni seorang laki-laki dikenal dan malah memberikan melompat dari pagar.

"Lo lama amat sih? Tahu enggak gue itu udah nungguin lama di sini, udah sekarang ikut."

"Maaf beb, iya aku salah dan kita pergi dulu ya ke cafe."

"Ya, buruan deh pakai helmnya."

Beberapa hal akan apa yang ada laki-laki itu melajukan motornya hingga dengan mengarahkan bersama orang dicintainya, setiba di sana malah dibawakan menuju ke sebuah hotel.

Bening benar-benar tidak pernah tahu kenapa semuanya malah justru dibawakan menuju ke Hotel Permata lagi, sesuai dengan membawakan apa yang ada Bening dimana memerintahkan menuju ke kamar yang sudah disediakan.

Bergerak menuju ke arah hal yang sama ke kamar disediakan itu Bara telah meminta pacarnya memejamkan mata, apa boleh buat selalu saja apa yang dikatakan laki-laki itu selalu dibuatkan disetujui tanpa ada penolakan.

"Sebenarnya kenapa sih kita ke hotel ini lagi dan pakai acara tutup mata segala lagi, lagian ya kamu ini kek main petak umpet aja."

"Udah deh nurut aja lo, semuanya akan baik-baik saja."

"Tapi aku enggak dikerjain kan?"

Bening membuatkan matanya terpejam hingga apa yang ada tiba-tiba saja sebuah panggilan menghubungi cowoknya, semua mengarahkan tak sabar malah dibuatkan diminta untuk menunggu dalam memejamkan mata.

Perempuan itu menunggu sekitar lima belas menit dan akhirnya Bara kembali lalu melanjutkan ke arah langkah dituntun, mereka berdua pun sama-sama memeluk karena cukup takut terlepas.

Terbukanya mata itu telah menjadikan Bening benar-benar takjup akan apa yang diberikan sebuah kejutan, semua membenarkan langsung memeluk dan mencium.

Meja yang lengkap dengan makanan manis maupun juga minuman, dengan memberikan upaya tersendiri dalam melayani perjamuan tersebut

Bara benar-benar memberikan semuanya untuk seorang wanita dicintai, Bening itu pun diminta duduk.

"Selamat ulang tahun jadian yang ke empat sayang, ya aku sengaja bawa kamu ke sini dan sekarang kita makan bersama. Ya kita kan jadian di sini waktu dulu "

"Ya ampun sayang makasih ya, ya setelah lulus cumlaude berharap nanti kamu juga buruan menyusul dan usia kita kan udah dua puluh enam tahun jangan lama-lama."

"Iya, iya tenang aja sayang."

Sesudah menjamu makanan maupun juga minuman malah membuatkan dengan seberapa hal akan adanya Bening memberitahu mengenai kehamilannya, Bara benar-benar tidak tahu akan jalan ini dan kemungkinan bukan kepadanya.

Di hari yang sangat begitu spesial itu justru membuatkan tiba-tiba saja ada pertengkaran karena pemberian tespack, Bening benar-benar kesal akan kelakuan Bara yang sama sekali enggan bertanggung jawab.

Perempuan itu terus saja memaksa untuk dipertanggung jawabkan dan akhirnya malam membuat mata Bening justru tak kuasa membuka, ia yang berada dalam posisi berdiri itu akhirnya terjatuh pingsan.

Bara pun tanpa lama-lama menggendong Bening hingga membuatkan dengan sebagaimana tidak ingin diketahui orang lain, waktu sekitar pukul enam sore memberikan tiba saja dicurigai oleh seorang laki-laki dibelakangnya.

Bening yang tangannya untuk menjadikan dengan sebagaimana kondisi terikat sama sekali tak bisa mengupayakan keluar dari ikatan, dirinya yang tak sadarkan diri dalam perjalanan dihentikan di sebuah kebun teh dimana semua sudah sepi.

"Sekarang kamu aman di sini dan selamat tinggal."

Bara itu pun menggeletakkan tas maupun juga Bening di kebun teh tanpa dirasa dilihat siapa saja, karena merasa sangat begitu sepi langsung kabur.

Tak seberapa lama kepergian laki-laki tidak bertanggung jawab membuatkan kedatangan seorang laki-laki lain yang sedari dari luar hotel mengikuti mereka berdua, pengarahan akan apa yang ada justru memberikan sebuah kemungkinan untuk membawanya kembali.

"Kasihan perempuan ini, andai saja aku tidak terluka lebih dulu sudah habis laki-laki itu."

Menuju ke rumah sakit telah mengantarkan dengan sebagaimana pengaruh obat tidur itu benar-benar membuatkan sangat lama hingga tiba semuanya belum terbangun, dokter yang memeriksa akan hal tersebut sama sekali tak dipercayai bahwa orang ditemui itu telah mengandung dua bulan.

Laki-laki itu memberikan yang diusahakan dengan sebagaimana duduk di kursi sebelah ranjang Bening hingga diantarkan demam menemani, sebuah usaha dalam ingin mengompres memberikan mencari di luar lalu melakukan bantuan semaksimal mungkin.

Suara demi suara mengigau selalu menyebutkan permintaan tanggung jawab kepada Bara, laki-laki itu sama sekali tak tahu siapa orang tersebut hingga diantara apa yang ada pesan Bening berdering.

Beb Bara : Bening, maaf aku meninggalkan kamu. Ya aku tahu malam itu telah membuatkan aku bersamamu, ya kamu tahukan aku sama sekali enggak mau sama cewek yang rusak

Beb Bara : Kalau kamu mau sama aku begitu berarti kamu juga bersama dengan seorang laki-laki lainnya

Beb Bara : Sekarang aku minta kamu jangan cari aku lagi, kita hari ini putus ya. Bye, semoga anak itu mendapatkan ayah yang tepat dan bukan aku

Mencoba untuk mengangkatkan sebuah pesan bertuliskan 'Beb Bara' langsung menjadikan laki-laki tersebut membacanya, ia sama sekali untuk memberikan dengan sebagaimana apa yang ada justru mencoba menghubungi menggunakan ponselnya sendiri.

"Woy laki-laki tak bertanggung jawab, kamu sudah melakukan tindakan yang gila. Kenapa kamu meninggalkan perempuan itu di kebun teh? Dia sedang mengandung anak kamu, apa kamu enggak mikir apa?"

Telepon itu tiba-tiba saja telah membuatkan dengan sebagaimana langsung dimatikan, laki-laki tersebut tak cukup terima hingga diantaranya menelpon lagi.

Bergerak untuk menjadikan dengan sebagaimana sama sekali tidak cukup sekali dua kali malah berbuat berkali-kali namun semua tak merespon justru juga tidak aktif nomernya, laki-laki itu terus saja mendengar sebuah suara seorang perempuan di dekatnya memanggil nama Bara.

"Bara... jangan tinggalin aku, didalam kandungan aku ini anak kamu. Bara, aku sangat cinta sama kamu dan aku akan melakukan apa saja untuk kamu."

Laki-laki yang menolongnya itu terus saja membuatkan mengompres dan juga menggeleng-gelengkan kepala, semua sangat membuatkan sangat bingung harus melakukan apa sebelum menjalankan langkah lebih jauh lagi nanti dalam perkara yang pasti.