Chereads / Kehangatan dari Senja / Chapter 35 - Bolos

Chapter 35 - Bolos

Setelah selesai dengan makanan masing masing. Dirga memlilih membawa Sofi, Deyana dan Senja untuk pulang. Karena takut Senja akan kembali drop

"Sudah sampai" Ucap Dirga sambil memberhentikan mobilnya di depan rumah Senja.

"Om, Tante dan Deyana tidak ingin mampir kah. Sudah lama juga gak berkunjung kerumah Senja kan?" Tanya Senja

"Lain kali saja ya sayang. Om harus segera kembali ke kantor" Jawab Bara

"Bukannya ini hari merah ya Pa?" Tanya Deyana yang sedikit bingung

"Iya tapi Papa ada meeting mendadak"

"Ya sudah Om, Tante, Dey. Senja pamit masuk dulu ya" Senja menjulurkan tangannya kearah Sofi dan Dirga lalu membuka pintu mobil milik Dirga itu.

Senja melambaikan tangannya kearah mobil Dirga yang sudah mulai menjauh darinya. Entah mengapa hatinya begitu sedih saat tak bersama mereka lagi, Ia memlilih memasuki rumahnya. Kepalanya sedikit pusing dan badannya mulai lemas, membuatnya berjalan lebih cepat menuju kamarnya.

Selama perjalanan. Senja tak menemukan siapapun dirumah besar ini. Mungkin sedang keluar pikirnya, lalu melanjutkan jalannya dan memilih beristirahat.

***

Berbeda dengan Senja, Langit kini telah berada di mobil bersama Namira, Selly, dan Ara. Namira merengek minta ikut untuk pulang kerumah Selly. Dengan alasan tak ada yg menemaninya karena Papanya akan segera keluar kota lagi.

"Gimana kuliah lo?" Tanya Langit tiba tiba pada Namira.

"Baik si" Jawabnya singkat

"Kamu kuliah dimana sayang?" Tanya Selly yang memotong percakapan mereka

"Iya Bunda. Di Universitas Nasa, Prodi kedokteran Bunda"

"Wah hebat, Sudah semester berapa sekarang?"

"Sudah semester 2 Bunda"

"Kamu ternyata pinter juga. Bisa masuk universitas Nasa" Puji Selly

"Hanya keberuntungan Bunda. Namira tidak sepintar Langit"

"Merendah untuk di bogem" Ucap Langit. Membuat Selly dan Namira tertawa

"Sekolah lo gimana?" Namira melontarkan pertanyaan nya pada Langit.

"Gue mau ikut olimpiade, besok gue masuk deh. Cari tau perkembangan tentang olimpiade itu" Ucapnya.

****

Pagi ini Senja bangun lebih awal. Ia sudah tak sabar ingin kembali ke sekolah lagi, mengerjakan tugas tugasnya. Semenjak kehadiran Langit, Senja kembali bersemangat. Ya semua hanya karena Langit.

Senja menuruin anak tangga rumahnya. Namun sama seperti kemarin, ia tak menemukan siapapun dirumahnya. Tak ada makanan dan pintu yang masih terbuka seperti kemarin

"Untung tidak ada maling" Batinnya, lalu mengambil kunci cadangan miliknya. Setelah selesai mengunci pintu Senja mengeluarkan mobilnya.

"Kok gak ada siapa siapa?" Tanya pada dirinya sendiri. Senja tak memperdulikan lalu membuka sendiri gerbang dan pergi menuju Galaxy

Tak butuh waktu lama Senja telah tiba di SMA Galaxy. Seperti biasanya akan banyak orang orang yang membicarakan tentang dirinya, mulai dari atas hingga bawah. Namun, lagi lagi Senja tak ambil pusing baginya sudah biasa ia menjadi perhatian publik

Ketika memasuki koridor lantai dua, Senja melihat seseorang yang amat ia sayangi untuk saat ini. Ia berlari kecil mendekati pria itu.

"Dooor!" Ucapnya mengageti Pria itu

"Apaan si" Jawab pria itu seadanya

"Yah Kaget dong! Kaget dong"

"Aw kaget"

"Isssh! Langit mah ga asik" Ucap Senja sambil memajukan mulutnya bak anak kecil yang sedang sebel.

"Udah sembuh?" Tanya Langit sambil memegang kening Senja.

"Udah dong, kan udah boleh pulang"

"Bagus deh, gak nyusahin gue lagi"

"Tapi Langit seneng kan, di susahin sama Senja"

"Mana ada sejarahnya orang disusahin malah seneng" Jawab Langit lalu memilih duduk di bangku panjang koridor, yang diikuti oleh Senja

"Langit"

"Hm"

"Makasih banyak yaa sudah mau perhatiaan"

"Lebih tepatnya kemanusiaan si"

"Iya. Apapun itu intinya terima kasih banyak Langit"

"Iya" Jawab Langit

"Ih singkat banget si, kayak chat doi tapi doi nya ga suka kita"

"Gue emang ga suka sama lo" Jawab Langit

"Itu kan kata lo, bukan kata hati lo" Senja menujuk dada Langit, lalu berdiri seraya menjulurkan lidahnya kearah Langit "Wleeee" Senja berjalan meninggalkan Langit.

Langit yang terdiam akan tingkah Senja, memegangi dadanya yang di pegang Senja tadi. Hatinya berdebar begitu kencang, Benar kata orang orang dan Senja, Langit benar benar menyukai Senja.

"Terimakasih Senja" Batin Langit. Lalu berjalan memasuki ruang kelasnya.

***

Pelajaran masih berlangsung selama 3 Jam. Namun perut Senja sudah tidak bisa diajak kompromi, Deyana yang terganggu akibat dendangan perut Senja menggeleng gelengkan kepalanya

"Lo belum makan?" Bisik Deyana pada Senja, agar tidak ketahuan Bu Dian.

"Belum, tadi gak ada Bi Ija dirumah. Mungkin kesiangan dan lagi ke pasar" Jawab Senja kembali berbisik

"Lo baru sembuh, malah gak makan"

"Gimana dong, laper banget gue. Istirahat masih ada 2 lagi" Tanya nya pada Deyana.

"Lo pura pura lemes aja, terus pura pura ke uks. Nah, abistu lo ke kantin deh"

"Ide bagus, tumben lo pinter" Senja mengajukan jempolnya ke Deyana

"Deyana Senja! Jangan berisik" Ucap Bu Dian yang mendengar bisik bisik dari bangku Deyana dan Senja

"Aa- anu bu" Jawab Deyana terbata bata, karena ia tak biasa berbohong, sementara Senja melancarkan aksinya dengan pura pura lemas

"Anu apa?!"

"Li lihat deh Bu, Senja lemes banget. Kan kemarin baru pulang dari rumah sakit. Terus dia takut absen terlalu banyak. Jadinya gini deh" Ucap Deyana sambil memegangi Pundak Senja

"Astaga Senjaaaaa" Bu Dian yang sedikit panik menghampiri Senja. "Seharusnya kamu ber istirahat saja dalu dirumah. Pihak sekolah juga sudah memberikan mu izin" Ucap Bu Dian sambil mengelus kecil kepala Senja.

"Gak apa apa kok Bu, cuman lemas sedikit saja. Saya permisi ke uks dulu gak apa apa ya Bu." Jawab Senja sambil melemas lemas kan suaranya

"Ya sudah tidak apa apa kok. Deyana sebaiknya kamu temani Senja saja, kasihan dia"

"Baik Bu" Jawab Deyana begitu semangat.

"Kamu kalau bolos nomor satu ya" Bu Dian menggelengkan kepalanya sambil melihat Deyana.

"Bukan gitu Bu, Benar kata ibu kasihan Senja tidak ada yang menemani"

"Sudah sudah. Cepat sana ke uks, nanti Senja semakin sakit" Ucap Bu Dian

Senja dan Deyana berdiri dari duduknya. Deyana yang pura pura membopong tubuh Senja, sudah ingin tertawa terbahak bahak. Namun, ia urungkan bisa bisa penyamaran mereka ketahuan Bu Dian.

Saat keluar kelas dan berjalan beberapa langkah, barulah Deyana dan Senja tertawa terbahak bahak. Akhirnya mereka bisa bolos kali ini

"Tapi kali ini aja ja" Pinta Deyana, yang sebenarnya memiliki rasa takut.

"Ih cupu amat lu"

"Gue takut juga kalo ketahuan. Bisa bisa gue di jewer sama mama" Ucap Deyana

"Di jewer doang takut"

"Gue bukan lo, yang apa apa berani. Gue ga se tangguh lo"

"Gue kan wanita perkasa" Jawab Senja sambil menaik turun kan alisnya