Keesokan harinya, Kim Mishil dan Kim Dan terbangun. Mereka sama-sama terkejut melihat satu sama lain tidak memakai satu hela benang pun.
"Aigo!"
"Ya!"
"A-apa yang terjadi?"
Kim Mishil hanya terdiam. Dengan perlahan, dia memakai pakaiannya kembali. Melihat Kim Mishil yang diam, tanpa melihat dirinya, Kim Dan menjadi merasa bersalah.
"Ya, Ki-Kim Mishil. Aku tidak ber__"
"Tentang malam ini, jangan lagi kita bahas. Anggap saja memang kita sedang bermain-main," Kim Mishil selesai berpakaian, kemudian segera keluar dari parkiran dan menuju halte terdekat.
Masih mengejutkan kejadian semalam. Baik Kim Mishil maupun Kim Dan sama-sama tidak tidak menginginkan hal itu terjadi. Tapi, nasi sudah menjadi bubur. Apa yang sudah terjadi, tak mungkin bisa di ulang kembali sebagai perbaikan.