"Ha-halo, Madam!" sahut Qiran juga, terbata. Wajah Qiran bahkan saat ini terlihat pucat saking takutnya.
Edo hanya tersenyum sambil mengangkat kedua bahunya.
Lalu, Edo kembali beralih melihat ke arah pintu lagi.
"Madam, Kak Qiran ini adalah kakaknya Yudha, berandalan yang hilang itu. Edo sudah membahasnya di telepon kemarin 'kan, Madam?
Arjuna dan Qiran mengangguk, bersamaan. Mereka mulai paham mengapa Edo mengajak mereka sampai ke tempat ini. Jadi, Edo meminta bantuan neneknya untuk mencari Yudha. Mereka tidak membahas ini di mobil tadi. Edo hanya mengatakan akan mengajak mereka semua ke tempat orang yang pasti mengetahui di mana Yudha berada.
Fokus mata Qiran, tertuju pada sepansang mata beriris cokelat gelap yang terlihat dari lubang pintu hitam itu. Qiran merasa jika sepasang mata itu terus mengawasinya sejak tadi.