"Yudha!! Kamu di mana, Nak?!" teriak Tuan Rendi untuk yang ke sekian kalinya.
Tuan Rendi masih melakukan pencarian. Ia mencari Yudha di balik patung kucing berkepala manusia itu. Mengingat anaknya yang jahil itu, bukan tidak mungkin jika Yudha saat ini sedang bersembunyi ketika Tuan Rendi mencarinya.
Ketika Tuan Rendi berada tepat di tengah-tengah keempat patung kucing berkepala manusia itu, tiba-tiba Tuan Rendi merasakan perasaan aneh. Perutnya merasa mual seolah seisi perutnya diaduk-aduk. Perasaan tidak nyaman ini lebih parah dari ketika mabuk perjalanan.
Kepalanya juga tiba-tiba terasa pusing. Pandangan Tuan Rendi juga menjadi berkunang-kunang. Sekejap pandangannya memburam, sekejap lagi pandangannya menjernih. Tuan Rendi terus menggeleng untuk mengenyahkan rasa pusingnya.