Mama mengatakan bahwa aku membutuhkan psikiater untuk membantumu keluar dalam keterpurukan. Biaya pendidikan dan psikiater bukanlah murah. Mama membuang rasa malu dan gengsinya demi diriku.
Namun, sepertinya saat itu Paman Hilal tidak lagi peduli. Atau keluarga mereka kecewa, patah hati karena pengkhianatan Mama. Berjanji akan menikah, tapi malah bersanding di pelaminan bersama lelaki lain. Yang jelas seperti itulah yang aku tahu menurut cerita mama.
Pada akhirnya, aku tidak pernah datang ke yang namanya psikiater. Aku juga tidak tahu mengapa Mama berusaha keras untuk membawaku ke sana, meski pada akhirnya itu niatan yang tidak pernah terlaksana.
Saat itu, hidup kami sangat susah. Untuk makan dan membayar uang sewa saja mama mengalami kesulitan, apalagi untuk biayaku ke psikiater. Jadi, aku terus mengatakan pada Mama bahwa aku tidak butuh untuk datang ke psikiater. Hingga akhirnya, mama mengurungkan niat untuk membawaku ke psikiater karena memang terhalang biaya.