"Aku tidak mengingatnya dengan jelas, Ayah. Apakah mama pernah membacakan dongeng atau tidak, aku tidak ingat. Tapi, aku ingat dengan jelas jika mama selalu bercerita tentang Ayah Hilal. Ayah Hilal begini, Ayah Hilal begitu. Jika besar nanti, Arjuna harus seperti Ayah Hilal. Baik, ramah, sopan santun, bisa memperlakukan perempuan dengan baik, dermawan, jujur dan lain sebagainya.
"Aku sampai bosan mendengar cerita mama tentang Ayah Hilal. Mama terus menyuruhku untuk menjadi seperti Ayah Hilal, ketika aku belum tahu apa pun tentang Ayah Hilal."
Hilal langsung tertawa mendengar ceritanya Arjuna. Dia kira selama ini Maura sudah melupakannya. Tapi ternyata, Maura selalu mengingat dirinya. Hilal belum tahu saja jika sering kali Maura mengiriminya surat untuk meminta bantuan, hanya saja isi surat itu sudah diubah oleh sapupunya Hilal.
"Hahaha ... berarti hari ini Ayah boleh dong bercerita tentang mamamu juga? Sama seperti ketika Maura menceritakan tentang ayah padamu waktu itu."