Chapter 25 - Halaman 2

'Sekarang ini banyak sekali kasus kasus pembunuhan di Jepang yang tanpa meninggalkan jejak sedikit pun, seluruh korban memiliki ciri-ciri luka yang sama, detektif menugah itu sebuah merupakan luka yang berasal dari sebuah senjata berupa pisau belati dan katana dalam satu tubuh korban, namun sampai sekarang detektif handal yang ditugaskan belum juga bisa mengetahui siapa pelakunya' (suara pembawa berita di televisi)

(mematikan televisi),

Suami: Haduh detektif nya enggak becus sekali sik, masak begitu saja lolos pelakunya, katanya detektif yang handal tapi kok gagal

Istri: Sudah lah Mas, mungkin dia sedang lelah

Suami: Iya juga sik, dia masih muda dan masih duduk di bangku SMA

Di Sekolah

Wali kelas: Hey?! Kinjiro!, bangun kamu, jangan tidur saat aku sedang menggajar

(melempar buku)

Mitsuyo Kinjiro: Aduh!, maaf Pak, saya lelah

Wali kelas: Keluar kamu ke ruangan kelas khusus!, jangan masuk sebelum pelajaran bapak selesai

Mitsuyo Kinjiro: Baik Pak (kesakitan)

Di ruang kelas khusus

Mitsuyo Kinjiro: Hmmmmm, aku terlalu serius menangani kasus ini (menghela nafas).

{Bel istirahat berbunyi}

Mitsuyo Kinjiro: (Menuju kelas)

Ketua kelas: Hey Kinjiro, apa kamu terlalu serius mengerjakan pekerjaan kamu?

Mitsuyo Kinjiro: Hmmmmm ya begitu lah

Ketua kelas: Apa kamu butuh bantuan kami?

Mitsuyo Kinjiro: Eee, enggak perlu, aku bisa mengerjakan nya sendiri kok

Ketua kelas: Sombong kali kamu?!

Mitsuyo Kinjiro: Bukan gitu….., cuman aku tidak ingin kalian menapatkan masalah sepertiku tadi

Ketua kelas: Owh…. Baiklah, kami ke kantin dulu. Jangan tidur lagi, karena nanti aku perlu….

Mitsuyo Kinjiro: (Tidur)

Ketua kelas: HEY?!?!?!?! (memukul), Aku menyuruhmu untuk jangan tidur,kamu dengar tidak?!?!?!