"Nah, begitu Pi maksud aku. Bahkan yang terutama aku ingin lihat lewat cctv itu adalah saat di mana Megha tenggelam di kolam waktu itu, Pi. Kita udah dengar kan dari Megha kalau itu semua perbuatan Rako, tapi aku masih harus mendapatkan buktinya."
"Saat Megha tenggelam? Tapi bukannya kejadian itu sudah lebih dari dua minggu?"
Sunyi sesaat. "Ck! Ah, iya. Papi benar. Aku lupa soal itu."
"Jadi untuk yang satu itu kita gak bisa lihat Alvan. Tapi senggaknya kita masih bisa lihat apa yang terjadi saat Megga mulai menginjakkan kaki di rumah kita."
"Ugh! Sayang banget. Untuk kejadian penting itu aku gak punya kesempatan. Tapi, iya. Papi benar. Kita bisa cek ke kejadian yang lain terutama saat kejadian tadi malam. Jadi... apa Papi setuju buat bantu aku?" Wajah Alvan terlihat penuh harap kepada ayahnya.
"Ya, tentu. Papi akan bantu kamu."
Senyum puas seketika mengembang di bibir Alvan. "Makasih banyak, Pi."