Megha terlihat selesai berhias diri di kamar kosnya. Sejenak ia menarik nafasnya dalam-dalam, berusaha melepaskan sesuatu yang mengganjal di benaknya.
"Lo harus bisa ketemu sama Rako, Gha. Jangan takut lagi. Dari cerita Alvan, terasa kan kalau Rako sudah mulai berubah jadi lebih baik. Jadi lo jangan menghindar, Gha. Lo harus mampu bersikap biasa. Bukan bersikap ketakutan." Begitulah wanti-wanti Megha untuk dirinya sendiri.
'Tok Tok Tok'
Megha langsung bangkit dari kursi riasnya saar mendengar pintu kamarnya di ketuk.
"Udah siap? Kalau udah kita jalan sekarang." Baru saja Megha membuka pintu, Metha sudah menyapanya dengan pertanyaan ingin memastikan.
"Udah kok. Yuk! Kita jalan sekarang."
"Okey."
Jam makan malam hampir tiba. Sesuai dengan janji, Megha dan Metha mengunjungi rumah Papi Darma. Sesampainya mereka di sana mereka di sambut dengan hangat oleh Alvan, Papi Darma, dan Rako.