Alvan menyusul Papa Agung untuk turut berdiri. "Aku enggak main-main, Pa. Maaf, sejak awal aku memang enggak pernah mencintai Metha. Aku menerima dia, hanya karena aku sedang berusaha untuk melupakan perasaan aku terhadap Megha. Tapi ternyata aku gagal, Pa. Aku tetap menyimpan perasaan untuk Megha, dan enggak pernah bisa mencintai Metha."
"ALVAN!!! LALU KENAPA KAMU ENGGAK MEMUTUSKAN METHA SEJAK AWAL?!! KENAPA KAMU MEMBIARKAN HUBUNGAN KALIAN BERJALAN SAMPAI MENDEKATI MENIKAH?!!"
"Itu karena aku enggak punya alasan untuk meninggalkan Metha, Pa. Metha orang baik dan aku enggak mau sakitin dia. Dan Papi saat itu juga sudah menanyakan kapan aku menikahi Metha. Jadi aku putuskan untuk melamar anak kesayangan Papa, walau aku sadar aku enggak punya cinta untuk dia.