Menerima sikap Alvan yang begitu dingin mendorong Metha berpikir bahwa ia tak boleh lagi kalah dari keadaan. Dengan hatinya yang gusar ia pun akhirnya masuk ke dalam kamar rawat Megha, bukan untuk menengok atau memberi dukungan pada saudara kembarnya melainkan hanya untuk menyusul pujaan hatinya yakni Alvan.
"Alvan! Aku belum selesai ngomong!" Begitu tegasnya Metha berkata seraya membuka pintu. Membuat Alvan tak berkutik sementara Papa Agung dan Megha sampai menoleh bingung ke arah mereka berdua.
"Metha?" Ujar Megha kemudian.
Sebetulnya Metha sejak awal memang tidak ingin menemui Megha. Namun karena sudah terlanjur berjumpa akibat mengejar Alvan, mau tidak mau ia jadi harus menyapa saudaranya.
"Hai," balas Metha datar seraya mendekati Alvan. Singkat, dan tanpa ucapan apa-apa lagi kepada Megha. Apa lagi untuk menanyakan kabar? Tak ada tanda sama sekali dari Metha.
"Kalian berdua ada apa sih?" tanya Papa Agung.