"Permisi, Mbak. Ada tamu buat Mbak Megha." Sumi langsung memberitahu saat Megha membuka pintu kamarnya.
"Siapa, Sum?"
"Mas Rako, Mba."
"Hah! Rako?!"
"Iya, Mba."
Megha membatin. "Ngapain si Rako kemari? Apa dia masih mau bahas soal tadi?" Megha lantas tertuju pada Sumi. "Yaudah, Sum. Sebentar saya keluar. Suruh dia tunggu di ruang tamu aja."
"Baik, Mba."
Usai memberi tahu Megha. Sumi lantas kembali kepada Rako. Ia mempersilakan pria itu masuk dan menawarkan minuman untuknya.
"Yang dingin aja, Sum. Biar otak saya ikutan dingin," pinta Alvan membuat Sumi bingung apa maksudnya dan kembali ke dapur tanpa berani banyak bertanya.
Sementara itu, Megha sedikit bersiap untuk menemui Rako. Ia mencuci muka lagi, menggunakan sedikit bedak, laku merapikan rambutnya yang berantakan. Hal itu Megha lakukan bukan karna ia ingin tampil cantik di depan Rako. Namun itu karena lagi-lagi ia ingin menyamarkan kesedihannya.