Selang beberapa waktu kemudian. Megha sudah tiba di depan rumah orang tuanya.
"Gue enggak mampir lagi sapa Papa. Salam aja sama Papa, gue langsung jalan," ucap Alvan datar.
Megha mengangguk mendengar hal itu. Lagi pula memang itu juga yang ia harapkan agar bisa cepat-cepat pisah dari Alvan.
Usai Megha turun dari mobilnya dan membawa tas kecil tambahan berisi pakaian kotor. Alvan kembali menjalankan mobilnya tanpa meninggalkan pesan perpisahan apa-apa lagi kepada Megha. Tampak Megha menghela nafas panjang, melihat mobil yang dikemudikan oleh suaminya itu semakin menjauh. Persis seperti hubungan mereka saat ini yang juga menjauh.
"Maaf, Van. Kalau lo anggap gue udah membatu. Tapi tekad gue udah bulat. Gue mau hidup tenang," batin Megha. Lalu berjalan menuju bel untuk meminta Bik Lastri membukakan pintu gerbang.