Pagi harinya, saat Alvan membuka mata. Ia kaget saat melihat Megha ada di sampingnya. Pikirannya langsung mencari-cari apa yang terjadi semalam. Hingga tiga detik kemudian ia ingat kalau tadi malam ia yang memaksa Megha untuk ikut tidur di kamar bersamanya.
Senyum itu pun mengembang begitu saja. Alvan menyangga kepala dengan tangan menekuk menghadap Megha. Ia perhatikan wanita itu penuh saksama. Membuatnya lagi-lagi tersenyum merasa bahagia.
"Aku berharap bisa selalu merasakan pagi yang seperti ini terus, Gha. Di mana saat aku membuka mata, kamu ada di samping aku."
"Hem..." Megha tiba-tiba bergerak mengolet. Tangannya mulai melayang dan...
'PAK'
"Aduh!" Tepat tangan Megha menghantam wajah Alvan. Membuat wanita itu ikutan kaget sampai harus membuka mata.
"Elo?!" Megha buru-buru bangun.
"Duh...! Hati-hati dong." Alvan ikutan bangun sambil mengelus-elus jidatnya.