Malam yang larut, tidak membuat Alvan tertarik untuk masuk ke dalam lelapnya. Ia masih saja memikirkan kata-katanya yang tadi diucapkan kepada Megha. Alvan galau, ia takut Megha menjauh darinya setelah wanita itu tahu perasaannya yang sebenarnya.
"Gimana gue besok harus hadapin Megha, ya?" pikir Alvan. "Apa iya, harus secepat ini dia tahu perasaan gue? Padahal gue sendiri belum berhasil buat sepenuhnya dapatin Megha."
Namun tiba-tiba saja Rako terlintas di pikiran Alvan. "Apa ya maksud Rako ngomong gitu sama Megha? Apa dia sengaja ngarang gitu supaya Megha enggak peka sama perasaan gue?" Alvan menyadari sesuatu. "Kalau dugaan gue benar. Berarti diam-diam Rako berusaha keras halangin usaha gue sama Megha." Alvan berpikir keras.
"Apa... memang lebih baik Megha tahu dari sekarang apa niat gue yang sebenarnya nikahin dia?" Alvan mulai merasa pusing! "Tapi gimana kalau Megha malah menjauh dari gue!!!" Terus saja batin Alvan mengoceh jam demi jam.