"Maafin gue, Gha."
"Oke. Gue maafin. Udah kan! Sekarang lo pulang deh."
"Gue mau – kita akrab kayak dulu lagi, Gha."
"Uh! Kayak dulu lagi lo bilang? Mana bisa, Van! Hubungan kita udah pecah! Diperbaiki pun akan tetap ada bekasnya."
"Gha –"
"Pergi, Van! Gue minta lo pergi dari rumah gue!!!"
Saat itu, Alvan ingat bahwa ia merasa berakhir sudah hubungannya dengan Megha. Tidak ada lagi harapan untuk memulai kembali pertemanan, apa lagi menjalani ikatan yang spesial. Berbalik ia hendak meninggalkan gadis itu. Gadis yang semula enggan melihatnya, namun sekalinya mata mereka bertemu yang ada darinya hanyalah sorot kekecewaan.
"Alvan?!" hingga tiba-tiba panggilan itu menghentikan langkahnya. Berasal dari suara yang persis dengan Megha. Namun Alvan menyadari itu bukanlah Megha. Sosok yang sama persis wajahnya, namun "Alvan...!" pemilik suara itu muncul di depannya.
"Metha?"
"Alvan! Lo apa kabar?"
"Baik, Meth."