Lia langsung memalingkan pandangannya ketika melihat jakun Marvin yang menonjol. Dengan santai Marvin terus menyetir mobilnya, ia tidak lagi menggunakan kecepatan tinggi tetapi ini malah sebaliknya ia lambat seperti siput yang lagi berjalan.
Lia sama sekali tidak memberontak, ia sebagai penumpang benar-benar hanya mengikuti. Suasana di dalam mobil menjadi hening, mereka berdua sama sekali tidak berbicara, tatapan Marvin yang begitu lembut membuat hati Lia tersentuh.
Beberapa menit lagi mereka berdua akan segera sampai di kampus, Marvin kemudian memberikan sentuhan lembut di kepala Lia, ia mengelus rambut Lia sebagai tanda perhatiannya.
>>University of Tokyo<<
Sampailah mereka di depan kampus, Marvin mengantarkan Lia hanya sampai di depan saja"Ayo bersiap lah kita sudah sampai"Lia kemudian mengangkat tubuhnya lalu merapikan rambutnya"Ah...baiklah".Ia mengambil tasnya lalu memakainya.