Chereads / Pernikahan Yang Dirindukan / Chapter 25 - Semoga kebahagiaan ini tidak berakhir

Chapter 25 - Semoga kebahagiaan ini tidak berakhir

Musik pun mulai berputar mengiringi kisah romantis Lia dan Marvin. Jari-jari menggelitik riang ingin menari, tak tahan dengan suara melodi yang dimainkan kini Marvin terbangun, ia menunduk seperti seorang pangeran, mengulurkan tangan lalu mengajak Lia berdansa. Lia tersipu malu-malu, ia mengulurkan tangannya menahan tawa kebahagiaan di hatinya. Mereka pun berdansa dengan sangat lembut, Marvin memutar badan mengikuti iringan musik, semakin menikmati Lia ikut menggerakkan tubuhnya. Dengan riang Lia melupakan semua masalahnya, ia tidak ingin mengacaukan kebersamaannya dengan Marvin, ia berusaha untuk fokus dan tetap fokus. Marvin tidak mau melepaskan tangan Lia, semakin erat ia menggenggam, semakin dahsyat pula getaran cinta diantara mereka, tubuhnya menyentuh tubuh lia, mereka saling menatap dengan penuh cinta. Tatapan mereka menjadi bukti cinta mereka. Berbisik lembut Marvin di telinga Lia.

"Tetap seperti ini" Bisik Marvin.

Lia semakin hanyut terbuai asmara, ia semakin bergetar, jantungnya semakin berdebar.

"Jangan menatapku seperti itu" Ucap Lia,

Namun Marvin tidak bisa mengalihkan pandangannya.

"Wajahmu membawa kedamaian, aku merasa nyaman ketika bersamamu, jangan tinggalkan aku lagi" Kata Marvin, tanpa ia sadari, ia mengungkapkan betapa rindunya ke Lia, betapa ia takut kehilangan Lia.

"Aku berjanji, tidak akan meninggalkanmu lagi" Ucap Lia, namun ia masih ragu akan cinta, ia masih trauma dengan masa lalunya.

Mendengar hal itu, Marvin menebarkan senyumnya, ia memeluk Lia dengan erat.

"Lepaskan pelukanmu Tuan" Pinta Lia.

"Aku tidak akan melepaskannya, tetap diam seperti ini, biarkan aku bersamamu saat ini" Kata Marvin.

Cinta tidak bisa di tebak.

cinta mudah datang dan pergi.

Rasa tiba-tiba muncul begitu saja, tanpa peduli siapa orang itu, itu yang di rasakan saat ini. Marvin telah jatuh hati pada Lia setelah sekian tahun ia hidup sendiri. Ia hanya sibuk dengan pekerjaannya, ia tidak pernah peduli dengan masa depannya. Kini siapa sangka ia begitu sangat mencintai, ia yang tidak pernah percaya sama cinta kini merasakannya sendiri.

Ratna dan Danu kini diambang kehancuran, rumah tangganya tidak harmonis dulu, cintanya sudah tidak sekuat dulu, kasih sayangnya kini sudah mulai pudar, yang ada hanya rasa benci dan penyesalan. Tiap hari mereka berantem, kecemburuan Ratna terhadap Lia semakin menjadi. Ratna tidak terima jika Lia harus hidup bahagia. Ia akan melakukan segala cara untuk menghancurkan Lia. Siapa sangka Danu yang dulunya dibangga-banggakan kini berubah, Danu sudah tidak peduli lagi dengannya. Surat perceraian Danu dan Ratna akan segera keluar mereka tinggal menghitung hari.

Setelah pertengkaran mereka mulai reda, Danu tiba-tiba teringat sama Lia. Ia mengambil ponselnya lalu menelpon Lia. Beberapa kali ia menelpon namun tidak ada jawaban. Rasa khawatir muncul, ia bergegas rapi mengganti pakaiannya pergi ke apartemen Lia. Bergegas Danu meniggalkan Ratna yang masih dilanda amarah. Di perjalanan Danu tetap menelpon Lia tetap tidak ada jawaban. Dengan kecepatan yang lumayan tinggi Danu menjalankan mobilnya. Setibanya di apartemen Lia, Danu perlahan melangkah. Dari kejauhan Danu melihat Lia sedang duduk bersama seorang laki-laki. Danu semakin penasaran langkahnya semakin dimajukan. Danu melihat Marvin, geram tangan Danu kecemburuannya menjadi tingkat dewa.

"Maaf Tuan ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang pelayanan dari belakang.

Terkejut karena sapaan seorang pelayan.

"Tidak ada, terimakasih" Jawab Danu, lalu ia pergi meninggalkan tempat Lia. Sedih hati Danu melihat kebersamaan Lia dan Marvin. Ia termenung di dalama mobil, ia kepikiran sama kejadian tadi. Wajah Lia semakin menghantuinya, ia benar-benar ingin berubah demi Lia. Danu memikirkan cara, bagaiman ia harus membuktikan cintanya kepada Lia. Ia ingin merencanakan sesuatu, ia tidak mau kalah sama Marvin meskipun Marvin adalah Direktur Utama di R.S tempatnya bekerja.

"Aku harus memperjuangkan mu lagi Lia, aku tidak ingin kamu jatuh ke tangan orang lain, aku tidak rela Lia" Batin Danu.