Chereads / Pernikahan Yang Dirindukan / Chapter 22 - Mencari siapa dalang dari semua ini

Chapter 22 - Mencari siapa dalang dari semua ini

Melihat keadaan Lia yang masih saja belum pulih, Marvin menelpon pengawalnya untuk mencari tahu siapa dalang dari semua ini. Pengawal Marvin menjalankan tugasnya sesuai perintah. Mendengar hal itu Danu masuk ke ruangan Lia dan menemui Marvin.

" Maaf Tuan, sebenarnya apa yang terjadi dengan Lia?" Tanya Danu sopan.

" Aku tidak tahu, aku menemukan Lia disekap di sebuah tempat terpencil dalam keadaan pingsan, berikan perawatan terbaik dr. Danu, aku percaya pada dr. " Kata Marvin sambil menepuk pundak Danu.

Mendengar hal itu Danu merasa terharu, karena sudah diberikan kepercayaan sama Marvin. Perawatan terbaik pun Danu lakukan, Danu memberikan perhatian lebih sama Lia. Danu menatap wanita yang ia sia-siakan waktu lalu. Rasa penyesalan pun timbul di hati, rasa bersalah menghantui dirinya. Menatap dengan penuh penyesalan membuat air mata Danu menetes. Wanita sebaik Lia tidak pantas untuk di sia-siakan hanya orang yang tidak bersyukur meninggalkan wanita sebaik dirinya. Lama kemudian Lia tersadar, orang yang pertama kali ia Lihat adalah Danu.

"Kak Danu" Kata Lia.

"Lia... akhirnya kamu sudah sadar, syukurlah Lia kamu tidak kenapa-napa, aku khawatir banget sama kamu, aku tidak akan membiarkanmu terluka lagi Lia, siapa yang sudah berani menyakiti kamu" Kata Danu dengan khawatir.

Mendengar perkataan Danu 'siapa yang sudah menyakiti kamu' membuat Lia muak sama perkataan Danu.

"Kamu... Kamu Danu, orang pertama yang sudah membuat hati saya hancur, karena tingkah kamu ibu ku meninggal" Batin Lia, dengan tatapan penuh kebencian, jika mengingat masa lalunya.

"Sekarang aku akan menjaga mu, kamu tidak usah khawatir aku akan selalu berada disiismu" Kata Danu.

Ratna yang sudah lama berdiri di depan pintu R. S. mendengar semua perkataan Danu. Ratna semakin geram, hati Ratna semakin hancur. Ingin rasanya mencekik Lia. Cinta yang ia rebut dari sahabatnya sendiri membuatnya tidak bahagia, mengambil milik orang lain akan membuat ia sakit dan semakin sakit. Ratna akhirnya meninggalkan R.S membawa rasa luka yang amat dalam.

"Akankah aku sanggup mempertahankan rumah tangga ku dengan Danu, yang sudah mencintai masa lalunya, Sanggup kah aku melihat suamiku mengejar masa lalunya lagi, kesalahan yang pernah ku perbuat kini ku rasakan akibatnya" Batin Ratna, sambil berjalan termenung pandangan kosong ke depan.

Tanpa ia sadari, dari depan ada seseorang melambaikan tangan menyapa.

"Mba'.... ruangan Tuan Marvin di mana ya? " Tanya seseorang.

Namun Ratna tidak menanggapi orang itu, seolah-olah tidak ada siapapun didepannya.

Yang ada di pikirannya adalah bagaimana cara menyingkirkan Lia. Orang itupun melambaikan tangan lagi pas di depan wajah Ratna.

"Mba'... hello mba'... ada yang salah sama pertanyaan ku yang tadi?" Tanya seseorang itu dengan jelas .

Ratna pun tersadar sudah tidak terbawa lamunannya, dengan jawaban yang lembut Ratna menunjukkan ruangan Marvin. Itu pertama kalinya Ratna bertemu dengan Gadis yang datang di acara pertemuan Marvin tempo lalu. Gadis itupun langsung menuju ruangan Marvin, membuka pintu tanpa permisi.

"Tara.... akhirnya aku menemukanmu" Kata Gadis itu menyapa Marvin.

Namun Marvin tidak tersenyum sedikitpun, Marvin tidak senang dengan kedatangan Gadis itu. Ia langsung membuang muka.

"Untuk apa kamu datang kesini?" Tanya Marvin.

Gadis itu mendekat merayu Marvin, memegang dasi Marvin sambil berbisik seksi di telinga Marvin.

"Aku rindu" Bisik Gadis itu.

Mendengar itu Marvin semakin jijik melihat tingkah anehnya, Marvin membuang tangan Gadis itu lalu menyuruhnya keluar. Namun ia tetap ngotot tidak mau keluar.

"Aku minta ciuman mu" Kata Gadis itu menggoda Marvin.

Namun Marvin semakin geram mendengar ucapannya, semakin di biarin Gadis itu semakin galak. Marvin menatap Gadis itu dengan tatapan yang tajam, berjalan ke depan selangkah demi selangkah. Gadis itu merasa tegang dan mundur perlahan. Gadis itu semakin berani menarik dasi Marvin, dengan tatapan yang dilanda nafsu Gadis itu mendekatkan bibirnya ingin mencium Marvin. Namun Marvin menolak dan menyuruh Gadis itu keluar dari ruangannya. Tetap Gadis itu tidak mau keluar, akhirnya Marvin menelpon securyiti menyeretnya keluar. Gadis itu minta waktu sebentar sebelum keluar, ia berjalan menuju arah Marvin, berbisik lembut di telinga Marvin.

"Aku mencintaimu Marvin" Bisik Gadis itu.

Baru ia keluar meninggalkan ruangan Marvin. Setelah pergi Marvin merapikan pakaiannya dan kembali fokus bekerja.