Mereka sekeluarga masuk ke dalam mobil. Setelah itu Marvin menjalankannya dengan pelan. Dalam hatinya marvin Merasa gelisah, ia teringat sama Lia. Wajah Lia yang manis dah senyum Lia yang membuat dirinya tidak bisa melupakan. Tetapi harus tetap fokus untuk menyetir agar selamat sampai tujuan.
Marvin yang terus saja melaju dengan kecepatan tinggi. Ia tidak bertanya sama Mamanya mau kemana?. Karena Baginya itu sama sekali tidak penting. Karena percuma berbicara sama Mamanya. Mereka Berdua past akan melakukan panjang lebar. Ny Mira jadi khawatir, karena sikap putranya yang terus dingin kepada dirinya. Tatapannya tetap mengarah ke arah kaca spion mobilnya. Ia melihat bagaimana ekspresi marvin "Apakah Marvin tahu saya mau kemana?" batin Ny Mira.