"Hei tunggu!" Jing mi berteriak.
Lia terus saja berlari sampai di perjalanan umum, malam ini benar-benar menyakitkan bagi Lia, hati yang sudah hancur kini dihancurkan lagi, hinaan Ny Nima Ria membuat mental Lia menjadi lemah.
Jing mi terus saja berlari mengikuti langkah Lia, karena Jing mi khawatir nanti Lia kenapa-napa dijalan, apalagi ini sudah malam "Nona tunggu!" Teriak Jing mi.
Lia menyeka air matanya, yang terus-menerus mengalir membasahi pipinya, Lia merasa lelah berlari ia melihat ada tempat duduk dipinggir jalan, Lia berhenti dan duduk disana.
"Kenapa hinaan ini terus saja membuat diriku menjadi gadis yang paling hina ... A---aaaaa!" Lia teriak histeris.
Suara napas Jing mi terdengar ngos-ngosan "Hah ... aku capek sekali! memang aku tidak pernah olah raga akhir-akhir ini! napas ku rasanya sudah tidak kuat!" Ujar Jing mi, ia kemudian langsung duduk tepat disamping Lia sambil meluruskan kakinya.