Danu dan Ratna melakukan pertengkaran hebat di apartemen. Ratna memasang wajah marah pada Danu. Seketika Ratna membuka lemari dan memasukkan semua pakaiannya ke dalam koper. Namun Danu berusaha menghentikan langkah Lia.
"Kamu mau pergi kemana? " Tanya Danu dengan ekspresi rumit.
"Cukup Danu, kamu sudah berbeda" Jawab Ratna sambil berjalan menuju pintu depan rumah.
"Jika kamu sampai melangkahkan kakimu keluar, saya talak kamu" Kata Danu dengan wajah serius.
Ratna berfikir Danu hanya bercanda. Dengan wajah tidak peduli Ratna melangkahkan kakinya keluar. Pas sampai di depan pintu rumahnya tiba-tiba Ratna berhenti menengok belakang.
"Kamu tidak mungkin membiarkan aku pergi" Batin Ratna dengan santai.
Danu sama sekali tidak meminta Ratna untuk berhenti. Selama ini Danu merasa tidak pernah dihargai sebagai seorang suami. Danu yang kesal membawa amarahnya, yang tadinya berdiri tiba-tiba duduk di kursi. Sambil menunduk Danu dengan santai mengucapkan kata perpisahan kepada Ratna.
"Baiklah mulai sekarang kamu bukan istriku lagi, secepatnya aku akan mengurus surat perceraian kita" Kata Danu dengan perasaan tidak karuan.
Ratna yang tadinya berharap di berhentikan langkahnya oleh Danu syok mendengar kata-kata perpisahan dari Danu. Ratna yang susah payah mengejar cinta Danu sedari dulu kini mau berakhir begitu saja. Ratna yang licik terdiam dan membalikkan badannya, Ratna melangkah kan kakinya ketempat Danu duduk. Ratna berlutut kepada Danu, Ratna memegang tangan Danu sambil bermohon.
"Tolong jangan pernah kamu mengatakan hal itu Danu, aku sangat mencintai kamu, aku tidak mau kehilangan kamu" Kata Ratna mengemis kepada Danu.
Wajah Ratna memerah dan pucat, Ratna yang tadinya kelihatan segar bugar kini lemah tak berdaya. Ratna terus-terusan menangis bermohon meminta Danu mencabut semua perkataannya. Danu dengan cuek mengabaikan Ratna. Danu terbangun dari tempat duduknya lalu pergi meninggalkan Ratna.
"Aku tidak akan membiarkan ini semua terjadi, kamu harus tunggu pembalasan ku Lia, kamu menjadi penyebab hancurnya rumah tangga ku sama Danu" Batin Ratna, dengan wajah penuh amarah. Wajah Ratna seketika berubah seperti muka iblis.
Danu pergi ke kontrakan Lia, namun Danu tidak menemukan Lia disana. Danu berfikir kemana Lia pergi. Danu menunggu Lia diapartemennya. Danu menunggu sampai larut malam, tiba-tiba hujan pun turun. satu persatu rintik hujan membasahi tubuh Danu.
Badan Danu basah kuyup, Danu tidak mau berteduh. Tiba-tiba Danu melihat ada mobil berhenti di depan apartemen Lia. Dengan wajah kedinginan Danu melihat Lia keluar dari mobil yang tidak asing di pikirannya. Danu melihat Marvin, Danu memasang wajah cemburu.
"Kak Danu" Kata Lia.
"Aku dari tadi menunggumu Lia" Kata Danu menggigil kedinginan.
Lia tidak tega melihat Danu sakit, Lia akhirnya mempersilahkan Danu masuk ke ruang tamu. Marvin tanpa permisi mengendarai mobil sport termahalnya, melarikan dengan sangat kencang. Lia kaget melihat kejadian itu.
Lia masih menyimpan rasa kepada Danu, perhatian Lia masih sama seprti dulu. Lia tidak bisa membohongi dirinya sendiri meskipun dia berpura-pura cuek.
"Terimakasih sudah mau menerima kakak bertamu Lia" Kata Danu, sambil tersenyum memandang wajah Lia.
"Sama-sama kak Danu" Jawab Lia.
Danu dengan tatapan tajamnya terus memandang Lia. Lia seketika membuang muka, Danu langsung memegang tangan Lia. Tapi Lia menjauh, Danu menjelaskan semua perkara rumah tangganya. Danu berharap setelah Lia mengetahui perceraiannya dengan Ratna, Lia bisa menerima Danu kembali.
Lia dengan raut wajah tidak percaya kepada Danu hanya diam. Lia tidak mau ikut campur dalam urusan rumah tangga mereka. Setelah semuanya jelas, tiba-tiba Danu bermohon di hadapan Lia.
Danu berusaha meyakinkan Lia kalau dia benar-benar masih mencintainya.
Danu meminta Lia untuk menerimanya lagi seperti dulu. Danu bermohon kepada Lia dengan wajah sedihnya. Danu berjanji kepada Lia tidak akan menyakiti Lia. Danu berjanji ingin memperlakukan Lia layaknya seorang Ratu.
Mendengar hal itu, Lia terdiam seribu bahasa. Kepala Lia seperti di putar seperti putaran roda yang melaju kencang. Lia meminta Danu untuk memberinya waktu sebelum memberikan jawaban.
Marvin yang lagi kesal dimakan api cemburu, pergi ke sebuah Bar. Marvin sudah tidak bisa mengontrol emosinya. Marvin mengambil botol minuman lalu menuangkan ke gelas dan meminumnya. Marvin melampiaskan amarahnya dengan minum banyak alkohol.
Sedangkan Eezar gelisah di rumah, karena Papa Marvin nya belum juga pulang. Jam menunjukkan pukul 03.00 malam . Marvin yang sedang mabuk tidak sadarkan diri. Tiba-tiba handphone Marvin berdering.
"Halo Papa! Apa kamu baik-baik saja? " Tanya Eezar dengan cemas.
"Maaf, Tuan ini sedang mabuk berat" Jawab seorang pelayan dengan ramah.
Eezar kaget mendengar hal itu, penjaga dikerahkan untuk menemui Marvin di Bar. Marvin di lihat tertidur, Marvin yang dingin mengeluarkan kata-kata yang gak jelas.
"Aku benci kamu ... aku benci kamu" Kata Marvin dalam keadaan mabuk.
Pengawal Marvin membawa masuk kedalam mobil.
"Aku menyukai kamu" Kata Marvin lagi tanpa sadarkan diri.
Mendengar hal itu pengawal Marvin diam tidak memperdulikan kata-kata Marvin. Setibanya di rumah Marvin langsung dibawa masuk ke kamar.
Eezar yang malang bengong melihat papa Marvin nya mabuk. Eezar melepaskan sepatu papa Marvin nya lalu membersihkan kotoran di badan papa Marvin. Keesokan harinya Marvin terbangun, Marvin tidak mengingat kejadian semalam.
Pengawal istana diam tidak mau menceritakan kejadian tadi malam..
Eezar yang sudah rapi siap mau berangkat sekolah seperti biasa kalau pagi Eezar diantar sama supir pribadinya. Tapi hari ini berbeda, Marvin menunda pekerjaannya hanya untuk mengantar Eezar masuk sekolah.
"Ayo kita berangkat" Kata Marvin kepada Eezar.
"Baik pa" Jawab Eezar dengan heran.
Karena tumben papa Marvin nya punya waktu pagi.
Setibanya di sekolah Marvin membawa Eezar menuju ruang kelas. Namun Marvin tidak menemukan Lia. Di kelas Eezar, masuk seorang guru. Terkejut Marvin melihat wanita itu dengan sikap dingin Marvin mendekati Guru wanita itu. Namun Marvin salah orang, ternyata bukan Lia. Marvin menunggu sampai satu jam namun tetap saja Lia belum juga datang.