Olivia menatap Dante yang kini berdiri di hadapannya begitu dekat hingga hidung mereka hampir menyatu. Mata suaminya yang begitu gelap, menunjukkan sisi dingin dan penuh amarah, membuatnya muak dan berpikir lebih baik berakhir sekarang daripada akan terus tersakiti.
"Ya .... semalam aku bercinta dengannya meski kami baru bertemu," ucapnya lirih kemudian tersenyum tipis. "It's Okay, dia memang pernah membuat kesalahan dengan menghianati ku, tapi dia jauh lebih baik darimu. Dia lembut, dia tidak menampar ataupun mencengkeram tanganku dengan kuat seperti yang biasa kamu lakukan!" lanjutnya sambil menekankan jari telunjuknya ke dada Dante.
Dante mulai geram, napasnya memburu dan mengetatkan rahangnya. Dia langsung mencengkeram erat tangan Olivia.
"Berani-beraninya kamu bermain di belakangku!"
