Burhan menghentikan mobil Dante tepat di depan rumah yang ditinggali oleh Olivia. Saat itu masih hujan deras, kebetulan di mobil tersedia payung.
"Sayang, sebaiknya kamu antar dia sampai teras. Kasihan jika kehujanan," lirih Joey melirik Dante yang masih nyaman dalam dekapannya.
"Biar dia diantar Burhan," sahut Dante malas.
"Tidak apa-apa, Joey. Aku sendirian saja. Lagian, aku sudah terlanjur basah," timpal Olivia yang merasa sedang diperbincangkan oleh Dante dan Joey.
Joey merasa tidak enak. Dia kembali melirik Dante dengan kesal dan melepas pelukannya. "Sayang, kamu temannya sejak lama. Jangan bersikap acuh hanya karena aku. Cepat turun dan antar dia!" serunya.
"Huh ... Merepotkan!" Dante berdecak kesal sambil membuka pintu mobil, kemudian mengambil payung yang terletak di jok paling belakang, kemudian segera keluar, menyusul Olivia yang berjalan menuju gerbang. Dia segera memayungi selingkuhannya itu, meliriknya dengan ketus.